Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkap potensi lulusan Sekolah Rakyat jenjang SMP untuk lanjut studi ke Sekolah Garuda. Ia mengatakan, para lulusan yang dimaksud yakni mereka yang memiliki kemampuan akademik memadai sesuai kriteria Sekolah Garuda.
“Iya banyak, nanti mungkin lulusan-lulusan Sekolah Rakyat yang SMP yang mungkin memiliki kemampuan akademik memadai, sesuai kriterianya Sekolah Garuda, bisa kita teruskan ke sana,” kata Gus Ipul di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (2/11/2025), melansir 20info.
“Karena kalau Sekolah Garuda itu memang kan standarnya tes akademik ya. Kalau Sekolah Rakyat itu kan nggak. Standarnya adalah desil 1-desil 2. Secara administrasi, dia berada di keluarga yang paling kurang mampu, yang paling tidak mampu,” imbuhnya.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Diketahui, Sekolah Garuda merupakan sekolah berasrama inklusif jenjang SMA dengan pendekatan berbasis sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM). Bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto ini dirancang untuk mendukung pengembangan SDM talenta sains dan teknologi Indonesia.
Sekolah Garuda juga menyiapkan beasiswa bagi siswanya sesuai kemampuan ekonomi. Program dan kurikulum sekolah dirancang agar para siswa dapat lanjut kuliah di perguruan tinggi terbaik di dalam dan luar negeri.
Berbeda dengan Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda menyeleksi siswa berdasarkan prestasi. Lokasi geografis dan kemampuan ekonomi menjadi pertimbangan tambahan.
Gus Ipul menyatakan, potensi siswa Sekolah Rakyat lanjut sekolah ke Sekolah Garuda sudah didiskusikan dengan kementerian terkait. Diketahui, Sekolah Garuda berada di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
“Oh iya, ya ada diskusi. Nanti kita lihat perkembangannya. Tapi kita akan kerja sama, karena kami juga akan kerja sama dengan Dikti di minggu depan ini, untuk bisa melakukan kerja sama dengan universitas-universitas di mana anak-anak lulusan Sekolah Rakyat yang memiliki kemampuan akademis bisa melanjutkan ke perguruan tinggi,” kata Gus Ipul.
Sementara itu, ia menggarisbawahi Sekolah Rakyat jenjang SMA akan mendukung siswa yang berkeinginan untuk lanjut kuliah maupun yang memilih bekerja usai lulus.
“Untuk SMA saja sekitar 6.000-an ya yang akan lulus di tahun 2028. Ada dua jalur, yang ingin kuliah maupun yang ingin bekerja. Dua-duanya akan dibimbing oleh Sekolah Rakyat agar mereka mendapatkan kesempatan mengejar mimpinya, apakah kuliah maupun bekerja,” kata Gus Ipul.
Sekolah Garuda terdiri dari Sekolah Garuda Transformasi dan Sekolah Garuda baru.
Sekolah Garuda Transformasi merupakan SMA dan MA yang sudah ada (existing) dan mendapat penguatan untuk mengoptimalkan potensi siswa menuju perguruan tinggi dunia.
Berikut daftar Sekolah Garuda Transformasi:
1. SMAN 10 Fajar Harapan, Banda Aceh
2. SMAS Unggul Del, Toba, Sumatera Utara
3. MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (MAN IC OKI), Ogan Komering llir, Sumatera Selatan
4. SMAN Unggulan (SMANU) MH Thamrin, Jakarta, DKI Jakarta
5. SMA Cahaya Rancamaya, Bogor, Jawa Barat
6. SMA Pradita Dirgantara, Boyolali, Jawa Tengah
7. SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah
8. SMA Banua Kalsel, Banjar, Kalimantan Selatan
9. SMAN Siwalima, Ambon, Maluku
10. SMAN 10, Samarinda, Kalimantan Timur
11. MAN Insan Cendekia (IC) Gorontalo, Bone Bolango, Gorontalo
12. SMA Averos, Sorong, Papua Barat
Empat lokasi dipastikan akan menjadi titik Sekolah Garuda baru yang dijadwalkan beroperasi pada 2026. Berikut daftar Sekolah Garuda baru:
1. Lahan Sekolah Garuda Baru, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung
2. Lahan Sekolah Garuda Baru, Timor Tengah Selatan, NTT
3. Lahan Sekolah Garuda Baru, Konawe, Sulawesi Tenggara
4. Lahan Sekolah Garuda Baru, Bulungan, Kalimantan Utara
Berdasarkan peta jalan pengembangan program Sekolah Garuda Transformasi 2025-2029, sebanyak 80 Sekolah Garuda Transformasi diharapkan terbentuk hingga 2029.
Sementara itu, dari 12 Sekolah Garuda Transformasi yang terbentuk pada 2025, diharapkan 680 SMA/SMA di kabupaten/kota setempat juga akan mendapat manfaat pengimbasan dari program tersebut.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Sains dan Teknologi (Saintek) Kemdiktisaintek Ahmad Najib Burhani pada Pembekalan Teknis dan Penandatanganan Naskah Kerja Sama Program Pengayaan Sekolah Garuda Transformasi Tahun 2025 di kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Kamis (18/9/2025).
“Harapannya, apa yang kita upayakan ini dapat berdampak nyata dan positif bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,”ucapnya, dikutip dari laman Kemdiktisaintek, Minggu (2/11/2025).







