Fakta Ular Laut: Berbisa atau Tidak?

Posted on

Sudah jadi pengetahuan umum bahwa selain di darat, ular juga hidup di laut. Oleh karena itu, mereka disebut ular laut. Pertanyaannya, ular laut itu berbisa tidak sebagaimana beberapa saudara mereka di darat?

Menurut informasi dari Australian Institute of Marine Science (AIMS), terdapat 70 spesies ular laut yang dikenal di seluruh dunia. Makhluk-makhluk menakjubkan ini ditemukan di perairan tropis seluruh dunia.

Lebih lanjut, sebagian besar spesies ular laut menyukai perairan pesisir, bukan laut dalam. infoers mungkin saja berpapasan dengan ular laut di daerah terumbu karang atau dasar laut dangkal berlumpur, dilansir Natural History Museum.

Namun, ada pula spesies ular laut yang hidup di lautan lepas, seperti Pelamis platura. Ular laut sejati mengembangkan ekor berbentuk seperti dayung untuk membantunya berenang. Di samping itu, mereka punya sisik sempit di sepanjang perut untuk keperluan yang sama.

Banyak orang bertanya-tanya, apakah habitat berbeda membuat ular laut tidak berbisa? Atau justru malah memiliki bisa yang lebih mematikan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak fakta ilmiahnya di bawah ini, yuk!

Disadur dari Discover Magazine, sebelum membahas berbisa atau tidak, infoers harus paham perbedaan pemakaian istilah beracun (poisonous) dan berbisa (venomous). Suatu makhluk dikatakan beracun jika ia melepaskan racun tatkala disentuh atau dikonsumsi.

Sementara itu, hewan berbisa secara aktif melepaskan bisanya, baik melalui gigitan atau sengatan. Jadi, berbeda dengan makhluk beracun yang berpotensi menimbulkan efek buruk saat dimakan, hewan berbisa tidak bisa melukai infoers, kecuali jika digigit atau disengat terlebih dahulu.

Nah, berdasar keterangan tersebut, ular, tergolong sebagai hewan berbisa, bukan beracun. Ular laut sendiri diketahui punya bisa tersebut dan kegunaannya mirip dengan ular darat, yakni melumpuhkan mangsanya.

Beberapa spesies ular laut, seperti dubois sea snake, memiliki bisa yang bahkan lebih kuat dibandingkan bisa kobra. Keampuhan bisa ular laut ini dipercaya karena kebutuhan adaptasi kehidupan perairan tempat mereka tinggal. Mereka butuh bisa kuat yang mampu dengan cepat melumpuhkan mangsanya sebelum sempat kabur.

Beruntungnya, meski bisa ular laut mengerikan, kasus serangan hewan ini terhadap manusia terbilang jarang. Bahkan, makhluk air asin satu ini sering kali tidak agresif. Hanya jika terganggu saja, ular laut akan menggigit. Pun jika menggigit, ada kalanya ular laut tidak melepaskan bisanya.

Dari ketujuh puluh spesies ular laut, adakah yang tidak berbisa? Secara umum, ular laut sejati semuanya berbisa. Namun, ada satu jenis ular laut yang bisanya dapat dikatakan lemah. Ular laut apakah itu?

Dirujuk dari Critter Science, ular laut berbisa lemah tersebut adalah ular laut berkepala kura-kura alias turtlehead sea snake. Binatang ini juga dikenal sebagai egg-eating sea snake karena kebiasaannya memburu telur ikan.

Punya nama ilmiah Emydocephalus annulatus, ular laut berkepala kura-kura mempunyai ciri khas kepala pendek nan tumpul, mirip kura-kura. Warna tubuhnya berupa kombinasi kuning hitam atau kuning putih. Mereka juga ditemukan dengan warna solid.

Karena kebiasaannya makan telur ikan, gigi ular laut berkepala kura-kura sangat kecil. Gigi berukuran kecil tersebut dibarengi dengan bisa yang tidak berbahaya bagi manusia. Bila merasa terancam, ular laut berkepala kura-kura memilih berlindung alih-alih melawan.

Pemegang rekor ular laut paling berbahaya yang pernah diuji adalah dubois sea snake. Menurut keterangan dari laman Guinness World Records, binatang dengan nama ilmiah Aipysurus duboisii ini tinggal di wilayah laut sekitar Papua Nugini, New Caledonia, dan pesisir Australia.

Tidak hanya di kalangan ular laut saja, dubois sea snake masuk salah satu dari 3 ular paling berbisa di dunia berdasar pengukuran LD (Lethal Dose) 50. Ia punya angka LD50 senilai 0,044 mg/kg. Kemampuan mematikan ini pantas disandingkan dengan ular inland taipan (Oxyuranus microlepidotus) dengan LD50 senilai 0,025 mg/kg dan ular cokelat timur (Pseudonaja textilis) yang punya LD50 0,0365 mg/kg.

Sebagai informasi, LD50 adalah dosis racun yang menyebabkan kematian 50% dari populasi binatang uji (sering kali tikus) dalam laboratorium. Artinya, LD50 dosis 0,044 mg/kg ular laut dubois sudah bisa membunuh 50% tikus percobaan. Semakin rendah angka LD50, semakin mematikan pula bisa tersebut.

Beruntungnya, sebagaimana keterangan dari situs Fact Animal, tidak ada kasus resmi yang mencatat serangan ular laut dubois terhadap manusia. Pun juga, taringnya yang punya panjang kurang dari 2 mm hanya mampu menghasilkan bisa 0,43 mg, jauh di bawah LD50 untuk kebanyakan orang.

Terlebih, interaksi manusia dengan binatang menakjubkan ini sangat terbatas. Seseorang bisa saja sial karena tidak sengaja menginjak atau tergigit ketika menarik pukat ikan dari dalam laut. Namun, secara umum, ular laut dubois tidak tertarik untuk menyerang manusia.

Demikian pembahasan lengkap mengenai berbisa atau tidaknya ular laut. Semoga dapat menjawab rasa ingin tahu infoers, ya!

Apakah Ular Laut Berbisa?

Adakah Ular Laut yang Tidak Berbisa?

Ular Laut Apa yang Paling Berbisa?