Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Kabar dari tim peneliti di perairan Maluku Utara bikin heboh. Mereka menemukan kembali spesies ikan purba coelacanth (Latimeria menadoensis).
Spesies ikan itu dilaporkan punah 70 tahun lampau. Ikan itu ditemukan pada kedalaman 145 meter di bawah permukaan laut.
“Penemuan coelacanth dewasa di Perairan Maluku Utara ini membuktikan tingginya keanekaragaman hayati laut di kawasan ini,” kata Ketua tim peneliti Dr Gino Limmon dari Universitas Pattimura Ambon dilansir infosulsel, Rabu (28/5/2025).
Tim peneliti itu merupakan tim gabungan dari Underwater Scientific Exploration for Education (UNSEEN), Universitas Pattimura, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Udayana, dan Universitas Khairun.
Gino mengatakan bahwa penelitian itu memanfaatkan data habitat historis coelacanth, peta batimetri, serta pengalaman panjang dalam eksplorasi laut dalam.
Hasilnya, dua penyelam trimix berhasil mendokumentasikan seekor coelacanth dewasa di kedalaman 145 meter.
“Untuk pertama kalinya, kami menghasilkan foto dan video in-situ coelacanth. Sebelumnya, dokumentasi serupa hanya dilakukan menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV) di Pantai Utara Sulawesi dan kapal selam di Papua Nugini bagian barat,” kata Dr Gino.
Gino menyebut penemuan itu juga merupakan buah dari kolaborasi internasional yang didukung oleh Blancpain Ocean Commitment, yang berfokus pada penelitian ekosistem terumbu karang mesofotik dan habitat coelacanth.
Dia juga mengatakan bahwa temuan itu tidak hanya menyoroti keberadaan spesies purba, tetapi juga pentingnya menjaga ekosistem laut yang rapuh.
Sementara itu, penasehat tim peneliti, Dr Mark Erdman, menuturkan bahwa temuan ikan purba di Maluku Utara itu berdampak signifikan terhadap ilmu pengetahuan. Dia mengingatkan bahwa coelacanth, seperti spesies yang ditemukan di Afrika, telah dianggap punah sejak akhir zaman Kapur sekitar 70 juta tahun lalu.
“Senang bahwa tim berhasil menjawab pertanyaan apakah coelacanth ada di wilayah Maluku Utara, namun membutuhkan waktu hampir 3 dekade untuk membuktikan,” ujar dia.
Penemuan terbaru itu memperkuat status Maluku Utara sebagai salah satu habitat penting bagi ikan purba ini. Tim peneliti berharap temuan ini mendorong upaya konservasi lebih lanjut untuk melindungi habitat laut dalam yang menjadi rumah bagi spesies langka tersebut.