Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyebutkan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) per 20 Mei 2025 telah mencapai 26.455 orang. PHK terbanyak terjadi di tiga provinsi yakni Jawa Tengah, Jakarta, dan Riau.
“(PHK) 26.466 per 20 Mei 2025, tadi pagi. Jawa Tengah tertinggi, nomor dua Jakarta, nomor tiga Riau,” kata Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Indah Anggoro Putri, usai konferensi pers di Kantor Kemnaker, Jakarta, pada Selasa (20/5/2025).
PHK ini, paling banyak datang dari berbagai sektor. Terutama perdagangan hingga jasa.
“Sektornya pengolahan, perdagangan besar/eceran, dan jasa,” imbuhnya.
Berikut ini angka PHK di 3 provinsi, yang dijelaskan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
1. Jawa Tengah – 10.695 orang
2. Jakarta – 6.279 orang
3. Riau – 3.570 orang
Menurut Indah, angka PHK per Mei 2025 meningkat dibandingkan dengan Mei 2024 lalu. Tahun lalu, dikatakannya, tak sampai 5.000 orang.
“Lebih tinggi sedikit (dibandingkan tahun lalu), untuk bulan Mei, tidak sampai 5.000,” ungkapnya.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) juga melaporkan bahwa per Februari 2025, persentase pengangguran di Indonesia mencapai 4,76%. Angka tersebut setara dengan 7,28 juta orang.
“Tidak semua terserap di pasar kerja sehingga terdapat jumlah orang yang menganggur sebanyak 7,28 juta orang,” ucap Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (5/5/2025) lalu.
Di sisi lain, BPS juga telah melaporkan data mengenai persentase tingkat pengangguran menurut provinsi. Data ini diperbarui pada Senin, 5 Mei 2025.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.
Lantas provinsi mana yang memiliki angka pengangguran tertinggi?
1. Papua – 6,92%
2. Kep Riau – 6,89%
3. Jawa Barat – 6,74%
4. Banten – 6,64%
5. Papua Barat Daya – 6,61%
6. Jakarta – 6,18%
7. Sulawesi Utara – 6,03%
8. Maluku – 5,95%
9. Sumatera Barat – 5,69%
10. Aceh – 5,50%
