Pembangunan Sekolah Rakyat (SR) sedang dikebut. Dari Aceh sampai Papua, Sekolah Rakyat kini sudah ada di 165 titik.
Hal ini diungkapkan Menteri Sosial Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul kepada Pemimpin Redaksi infocom, Alfito Deannova Ginting dalam Jejak Pradana, ditulis Jumat (31/10/2025).
“Iya, 165 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia. Papua ada. Aceh ada. Aceh banyak juga. Cukup lumayan. Di Papua juga ada beberapa. Hampir meratalah ya di seluruh Indonesia,” jelas Gus Ipul.
Gus Ipul kemudian merinci SR di berbagai provinsi:
“Ada (provinsi) yang belum. Sama sekali ada yang belum. Tapi merata lah ya. Hampir merata,” jelas Gus Ipul.
Diakuinya, jumlah Sekolah Rakyat terbanyak sampai saat ini ada di Jawa Timur (Jatim). Gus Ipul memaparkan bahwa pendirian SR ini berdasarkan data.
“Di samping yang pertama adalah tentu melihat di situ menjadi bagian dari basisnya, keluarga yang kurang mampu. Yang kedua, juga jumlah penduduknya yang banyak. Jadi kita lihat memang tentu berbasis data semua penempatan itu. Karena ini sementara kita juga melihat gedung-gedung yang memang sudah siap untuk digunakan sekolah rintisan. Artinya Sekolah Rakyat rintisan. Jadi ini memang sekali lagi saya jelaskan bahwa ini memang bagian dari pengentasan kemiskinan,” tutur mantan Gubernur Jatim ini.
Keluarga para siswa SR ini nantinya juga akan mendapatkan bantuan sosial (bansos) lengkap, termasuk masuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan mendapatkan bantuan iuran untuk kepesertaan BPJS Kesehatan. Kemudian, anggota keluarga siswa SR juga bisa menjadi anggota Koperasi Desa Merah Putih.
“Tentu keluarganya juga harus mengikuti, diharapkan bisa mengikuti cek kesehatan gratis program unggulan Bapak Presiden. Nah dengan begitu, dalam kurun waktu paling lama lima 5 tahun,” urainya.
165 Sekolah Rakyat dari Aceh sampai Papua, ditekankan Gus Ipul, sudah jalan, bukan sekedar label.
“Jalan. Sudah ada muridnya, sudah ada gurunya, gedungnya sudah dinyatakan layak,” jawab Gus Ipul.







