Impian menunaikan ibadah haji bagi muslim di Jawa Timur harus dibarengi dengan kesabaran ekstra. Pasalnya, daftar tunggu keberangkatan haji reguler di Jatim pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 34 tahun. Lantas, berangkat tahun berapa jika daftar haji di Jatim tahun 2025.
Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Namun, di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, masa tunggu keberangkatan haji kerap menjadi tantangan tersendiri karena keterbatasan kuota yang diberikan pemerintah setiap tahunnya.
Menurut data terbaru dari Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur, daftar tunggu keberangkatan haji reguler di Jawa Timur saat ini mencapai rata-rata 34 tahun. Artinya, calon jemaah yang mendaftar haji pada tahun 2025 diperkirakan baru akan bisa berangkat sekitar tahun 2059, karena keterbatasan kuota yang tersedia setiap tahun.
Jumlah pendaftar haji di Jawa Timur sendiri sangat banyak, mencapai lebih dari 1,1 juta orang (1.101.136 pendaftar), sementara kuota keberangkatan yang tersedia setiap tahun sekitar 33.031 orang. Hal ini menyebabkan antrean panjang bagi masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah haji.
Keterbatasan kuota haji yang diberikan pemerintah menjadi penyebab utama lamanya masa tunggu. Pemerintah harus membagi kuota secara adil di antara seluruh provinsi di Indonesia. Selain itu, pengelolaan kuota haji di Jawa Timur dilakukan secara provinsi, bukan sampai ke tingkat kabupaten/kota.
Sistem ini membuat alokasi kuota lebih terpusat, tapi juga menimbulkan antrean yang panjang. Sebagai gambaran, provinsi lain di Indonesia, bahkan ada yang memiliki waktu tunggu lebih panjang lagi, seperti Kabupaten Bantaeng di Sulawesi Selatan yang mencapai 47 tahun.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, beberapa wilayah di Indonesia mengalami masa tunggu haji yang bervariasi, mulai dari belasan tahun hingga puluhan tahun. Berikut masa tunggu haji terpanjang hingga terpendek.
Calon jemaah haji dapat mendaftar melalui kantor Kementerian Agama setempat atau secara online melalui sistem pendaftaran haji nasional. Setelah mendaftar, calon jemaah haji akan masuk dalam daftar tunggu sesuai kuota dan waktu yang tersedia.
Karena masa tunggu yang panjang, calon jemaah haji disarankan untuk mempersiapkan dokumen dan persyaratan dengan baik. Termasuk juga menjaga kondisi fisik agar tetap prima saat tiba giliran keberangkatan.
Bagi umat Islam di Jawa Timur yang mendaftar haji tahun 2025, kemungkinan besar keberangkatan baru akan terealisasi sekitar tahun 2059, mengingat masa tunggu yang mencapai 34 tahun. Lamanya antrean ini menuntut kesabaran dan persiapan matang dari calon jemaah agar dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar saat tiba giliran.
