Cara Membedakan Rambak Sapi dan Babi, Kenali Aroma dan Teksturnya

Posted on

Rambak menjadi salah satu camilan favorit di Indonesia, tetapi bagi sebagian orang, penting untuk mengetahui cara membedakan rambak sapi dan babi agar tidak salah konsumsi. Perbedaan ini bukan hanya soal selera, tetapi juga berkaitan dengan aspek kehalalan dan kebiasaan makan tertentu. Dengan memahami ciri-cirinya, kita bisa lebih teliti saat membeli rambak di pasaran.

Menurut Asep Awaludin Prihanto dalam buku Reaksi Fisiko Kimia Produk Perikanan Tradisional, rambak adalah kerupuk yang terbuat dari kulit hewan. Kulit hewan yang sering dipakai untuk membuat kerupuk rambak ini antara lain sapi, kerbau, ikan, hingga babi. Pembuatan rambak pada umumnya dimulai dengan mencabut kulit hewan, melumuri dengan bumbu, mengeringkannya, dan menggoreng hingga kering dan mengembang.

Di pasaran, rambak sapi dan babi sulit dibedakan karena keduanya sangat mirip jika dilihat sekilas. Padahal, tidak semua orang dapat mengonsumsi rambak babi maupun sapi karena aturan agama tertentu. Meski demikian, ada beberapa cara mudah yang bisa membantu kita mengetahui perbedaan keduanya. Yuk, simak!

Berdasarkan informasi yang dihimpun infoJateng dari buku Ragam Kudapan Sumatra, Bali, NTB, NTT, dan Papua tulisan Murdijati Gardjito dkk, Makanan Halal dan Thoyyib tulisan Titis Sari Kusuma dan Adelya Desi Kurniawati, serta laman resmi Halal MUI, berikut ini adalah informasi lengkap mengenai cara membedakan rambak sapi dan babi.

Perbedaan pertama yang cukup mudah dikenali adalah warna rambak. Rambak kulit sapi umumnya berwarna putih keruh dengan sedikit kecokelatan, sementara rambak kulit babi lebih putih cerah dan tidak menunjukkan warna kecokelatan sama sekali. Warna ini biasanya terlihat jelas saat rambak digoreng, karena proses penggorengan membuat tekstur dan warnanya lebih menonjol.

Selain itu, warna juga bisa memberi petunjuk mengenai bahan dasar dan kualitas rambak tersebut. Rambak sapi memiliki warna yang lebih alami dan terlihat sedikit gelap karena sifat kulit sapi itu sendiri. Sebaliknya, rambak babi cenderung lebih terang dan mengilap, yang terkadang disebabkan oleh tambahan bahan pengolahan agar tampak menarik.

Aroma juga bisa menjadi indikator penting dalam membedakan rambak. Rambak sapi umumnya tidak memiliki bau yang menyengat. Aromanya cenderung netral dan nyaman di tenggorokan. Ketika digoreng, rambak sapi justru menimbulkan aroma gurih alami yang khas dan menggugah selera.

Sebaliknya, rambak babi cenderung memiliki aroma yang berbeda, kadang berbau amis. Aroma ini bisa terasa mengganggu bagi sebagian orang dan memberi sensasi gatal atau tidak nyaman di tenggorokan saat dikonsumsi. Perbedaan aroma ini cukup membantu bagi konsumen yang teliti untuk membedakan bahan baku rambak atau kerupuk kulit.

Tekstur merupakan aspek penting lainnya untuk membedakan rambak sapi dan babi. Rambak kulit sapi terasa renyah tetapi agak keras dan kenyal ketika digigit. Rambak ini juga tahan ketika dicampur dengan kuah atau makanan lain, sehingga tetap utuh tanpa mudah hancur. Hal ini membuat rambak sapi lebih fleksibel digunakan sebagai camilan maupun tambahan makanan.

Di sisi lain, rambak kulit babi memiliki tekstur lebih rapuh dan halus, bahkan terdapat rongga-rongga kecil dalam strukturnya. Rambak babi mudah hancur bila dicampur dengan makanan berkuah, sehingga konsistensinya berbeda jauh dari rambak sapi. Tekstur halus ini sering membuat rambak babi terasa lebih renyah di mulut.

Rasa rambak kulit sapi lebih gurih alami dan seimbang. Rasanya tetap enak ketika dimakan langsung maupun dicampur dengan kuah atau makanan lain. Kandungan lemaknya lebih sedikit sehingga terasa nyaman di lidah dan tidak menimbulkan sensasi terlalu berminyak.

Sementara itu, rambak kulit babi memiliki rasa gurih yang lebih intens, terutama karena kandungan lemak yang tinggi. Rasa ini bisa lebih memikat bagi penggemar makanan gurih, tetapi bagi sebagian orang, terutama yang sensitif atau menghindari babi, rasa ini terasa berbeda dan bisa kurang nyaman.

Dari segi harga, rambak sapi biasanya dijual lebih mahal dibandingkan rambak babi. Rambak sapi juga lebih mudah ditemukan di pasar tradisional dan pusat penjualan pangan lokal, sehingga ketersediaannya lebih stabil.

Lain halnya dengan rambak babi yang dijual lebih murah dan relatif jarang ditemukan di pasar tradisional. Ketersediaannya lebih terbatas, dan sering hanya dijual di toko tertentu atau daerah dengan konsumen non-muslim.

Ciri fisik khusus juga dapat membantu membedakan kedua jenis rambak. Rambak kulit sapi memiliki permukaan kasar dengan pori-pori yang terlihat, dan saat digoreng bisa mekar menjadi lebih tebal dan renyah. Rambak ini nyaman di lidah dan tidak mudah hancur.

Rambak babi seringnya memiliki permukaan yang lebih halus dan licin, tidak mekar seperti rambak sapi ketika digoreng, dan cenderung lebih mudah hancur. Ciri ini menjadi salah satu petunjuk paling jelas untuk membedakan bahan dasarnya.

Bagi umat Islam, membeli dan mengonsumsi rambak membutuhkan kewaspadaan ekstra. Makanan yang kerap dijadikan camilan atau teman makan ini, pada dasarnya bisa dibuat dari berbagai jenis kulit hewan, mulai dari sapi, kerbau, hingga babi. Sayangnya, ketika sudah diolah menjadi produk rambak siap jual, penampakan antara rambak babi dan rambak dari hewan halal seringkali sulit dibedakan.

Menurut Moh Taufik dkk dalam buku Serba-serbi Mindset Halal, warna yang konon menjadi pembeda antara rambak sapi dan babi ternyata bisa direkayasa. Dengan cara ini, rambak babi bisa menyerupai rambak halal.

Selain warna, faktor harga pun tidak selalu bisa dijadikan patokan. Secara umum, rambak babi dijual lebih murah dibanding rambak sapi atau kerbau. Namun, penjual yang tidak jujur bisa saja menaikkan harga rambak babi agar seolah setara dengan rambak halal, sehingga konsumen muslim tidak mudah menebak. Kondisi ini membuat kewaspadaan menjadi sangat penting saat membeli rambak di pasaran.

Dengan situasi seperti ini, umat Islam disarankan untuk lebih teliti dan tidak terburu-buru dalam memilih rambak. Periksa penjual, perhatikan label atau sumber produk, dan bila perlu tanyakan asal bahan dasarnya. Kesadaran dan kehati-hatian dalam membeli rambak akan membantu menghindari konsumsi produk yang haram atau diragukan kehalalannya, sekaligus menjaga kesehatan dan keyakinan konsumen muslim.

Setelah menyimak penjelasan lengkap di atas, apakah kamu sudah memahami cara membedakan rambak sapi dan babi, infoers? Semoga bermanfaat!

Cara Membedakan Rambak Sapi dan Babi

1. Mengenali Perbedaan Warna

2. Aroma yang Berbeda

3. Tekstur Rambak

4. Rasa Rambak

5. Harga dan Ketersediaan

6. Ciri Fisik Khusus

Muslim Wajib Berhati-hati saat Membeli Rambak