Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prediksi cuaca sampai 18 September 2025. Menurut analisis lembaga tersebut, wilayah Indonesia akan dilanda cuaca ekstrem.
Cuaca ekstrem ini akibat nilai Dipole Mode Index (DMI) yang negatif, sehingga memicu peningkatan aktivitaskonvektif. Selain itu, terdapat aktivitas gelombang atmosferRossby Ekuator, gelombang Kelvin, dan Madden Julian Oscillation (MJO) yang diprediksi masih aktif hingga sepekan mendatang. Komponen ini berkontribusi dalam peningkatan konveksi dan awan hujan.
“Dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer tersebut, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi,” tulis BMKG dalam laman resminya, dikutip Jumat (12/9/2025).
Cuaca di Indonesia didominasi oleh kondisi hujan ringan hingga hujan lebat. Daerah yang perlu diwaspadai diguyur hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang sebagai berikut.
– Siaga (Hujan lebat):
Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
Angin Kencang:
Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, dan Maluku.
Prediksi cuaca masih serupa dengan periode 12-14 September. Kendati demikian, wilayah yang dilalui hujan lebat cenderung berkurang, yaitu:
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
– Siaga (Hujan lebat)
Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
– Angin Kencang
Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, dan Maluku.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat periode cuaca ekstrem dengan mengikuti imbauan berikut:
1. Waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
2. Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
3. Tetap gunakan tabir surya dan cukupi asupan cairan tubuh, karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu pada periode musim kemarau.
Untuk informasi cuaca terkini, masyarakat bisa memantau melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
Stay safe ya infoers!