BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem Masih Berlanjut di Wilayah Ini

Posted on

BMKG mencatat wilayah Indonesia masih akan diguyur hujan lebat hingga sepekan ke depan. Bahkan, curah hujan di beberapa wilayah mencapai kisaran 50-100 mm/hari.

Kejadian hujan lebat di berbagai wilayah ini disebabkan oleh berbagai faktor, baik pada skala global, regional, maupun lokal.BMKG memprakirakan, sejumlah faktor utama masih akan mempengaruhi dinamika cuaca di Indonesia dalam sepekan ke depan.

Terdapat sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat daya Sumatera-Banten dan di Laut Cina Selatan, serta Bibit Siklon Tropis 97S di Laut Timor selatan Maluku. Fenomena ini mendukung pertumbuhan awan hujan.

Di sisi lain, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer seperti Rossby Equatorial serta Kelvin terpantau aktif di sebagian besar wilayah Indonesia. Kondisi ini juga diperkuat oleh kelembapan udara yang tinggi dan kondisi atmosfer yang relatif labil, sehingga cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Indonesia.

Selama satu minggu ke depan, potensi perkembangan awan hujan di berbagai wilayah Indonesia diperkirakan masih signifikan. BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi di sejumlah wilayah Indonesia.

Cuaca di Indonesia akan didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, DK Jakarta, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Selatan.

Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:

Siaga (hujan lebat-sangat lebat): Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Pegunungan, dan Papua.

Angin kencang: Bengkulu, Lampung, Banten, Kep. Riau, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua Pegunungan.

Cuaca di Indonesia masih didominasi oleh kondisi berawan. Namun, hujan kali ini akan tergolong hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Selatan

Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:

Siaga (hujan lebat-sangat lebat): Sumatera Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua.

Angin kencang:Sumatera Utara,Sumatera Barat, Lampung, Banten, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat,Kalimantan Tengah,Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Pegunungan.

Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

Penyebab Cuaca Ekstrem di Indonesia

Prospek Cuaca Sepekan ke Depan

Periode 18-20 November 2025

Periode 21-24 November 2025

Imbauan BMKG