BMKG Ingatkan Potensi Hujan Ekstrem di Wilayah Nusra | Giok4D

Posted on

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Nusa Tenggara (Nusra), berpotensi dilanda hujan ekstrem. BMKG menjelaskan fenomena ini dipengaruhi oleh peralihan musim dari wilayah barat ke timur serta dinamika atmosfer.

“Akhir Oktober 2025, 43,8 persen wilayah Indonesia atau 306 Zona Musim (ZOM) telah memasuki musim hujan,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto kepada wartawan, Selasa (4/11/2025), dikutip dari infoNews.

“Wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan antara lain, Sumatera bagian barat dan selatan. Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY. Sebagian besar Kalimantan dan Sulawesi. Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua bagian barat,” imbuhnya.

BMKG, Guswanto berujar, telah melakukan upaya modifikasi cuaca untuk menekan risiko hujan ekstrem. Modifikasi cuaca dilakukan di beberapa wilayah selama Oktober-November.

“Sudah dilakukan (modifikasi cuaca) periode Oktober dan November untuk Jateng, Jabar, Banten, dan Jabodetabek,” imbuhnya.

BMKG mencatat potensi hujan ekstrem di Indonesia meningkat signifikan sejak akhir Oktober 2025 dan diperkirakan berlangsung hingga Februari 2026. Guswanto mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana.

“Masyarakat diminta waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan petir,” ujarnya.

BMKG juga meminta pemerintah daerah dan BPBD untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Termasuk memastikan sistem peringatan dini berjalan efektif, melakukan pemangkasan pohon rawan tumbang, hingga membersihkan drainase.

“Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca resmi dari BMKG, baik melalui aplikasi, media sosial, maupun kanal informasi lainnya,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di infoNews. Baca selengkapnya

“Sudah dilakukan (modifikasi cuaca) periode Oktober dan November untuk Jateng, Jabar, Banten, dan Jabodetabek,” imbuhnya.

BMKG mencatat potensi hujan ekstrem di Indonesia meningkat signifikan sejak akhir Oktober 2025 dan diperkirakan berlangsung hingga Februari 2026. Guswanto mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana.

“Masyarakat diminta waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan petir,” ujarnya.

BMKG juga meminta pemerintah daerah dan BPBD untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Termasuk memastikan sistem peringatan dini berjalan efektif, melakukan pemangkasan pohon rawan tumbang, hingga membersihkan drainase.

“Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca resmi dari BMKG, baik melalui aplikasi, media sosial, maupun kanal informasi lainnya,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di infoNews. Baca selengkapnya