Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika () memprediksi adanya potensi gangguan cuaca signifikan yang dapat berdampak bagi sektor penerbangan dan pelayaran selama periode Natal dan tahun baru. BMKG meminta operator penerbangan dan pelayaran mewaspadai rute dan perairan di wilayah Laut Natuna, Makassar hingga Papu bagian utara.
Hal itu disampaikan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/12/2025). mendeteksi adanya potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) yang dapat mengganggu penerbangan di sejumlah rute strategis.
“Pada bulan Desember itu rute penerbangan yang perlu diwaspadai yaitu di sekitar Laut Natuna Selatan, Selat Karimata, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Banda, dan Papua bagian Utara,” kata Faisal.
Sedangkan, di Januari, potensi pertumbuhan awan Cb pada rute penerbangan di sekitar Samudra Hindia, Barat Sumatera, Selatan Nusa Tenggara, Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Banda, Laut Arafura, hingga Papua.
Selain itu, BMKG juga mendeteksi potensi ketinggian gelombang selama periode Nataru di sejumlah wilayah. Dia mengatakan ketinggian gelombang dapat mencapai 2,5 meter.
“Kami telah mengobservasi dan menganalisis, pada bulan Desember gelombang sedang, yaitu pada ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter, diprediksi terjadi di perairan Barat dan Selatan Sumatera, Selat Sunda, perairan Selatan Jawa, Nusa Tenggara, Selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, kemudian perairan Utara Kepulauan Anambas, Natuna, serta Samudra Pasifik Utara dan Halmahera hingga Papua,” jelasnya.
“Sedangkan untuk gelombang tinggi dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter itu tidak terjadi di wilayah-wilayah Indonesia,” sambungnya.
Kemudian, kata dia, pada Januari gelombang sedang juga patut diwaspadai. Wilayah yang berpotensi terdampak di antaranya, perairan Barat Sumatera, Selat Sunda, Selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, Utara Anambas Natuna, Laut Natuna Utara, Laut Halmahera, Kepulauan Sangihe Talaud, serta Utara Papua Barat hingga Samudra Pasifik Utara dari Halmahera Papua.
“Untuk gelombang tinggi, ini yang perlu diwaspadai, pada ketinggian gelombang 2,5 hingga 4 meter, yaitu di Laut Natuna Utara,” tuturnya.







