Konon, ular tambang lebih mematikan dari yang terlihat. Rumor ini terus menyebar, membuat banyak orang penasaran apakah benar ada ular kecil yang mampu membuat gentar predator sebesar king cobra.
Lantas, apakah benar king cobra takut dengan ular tambang? Mari simak fakta selengkapnya di bawah ini!
King Cobra dikenal sebagai ular berbisa paling panjang di dunia. Ular ini bukan sekadar predator biasa. Ia memiliki kebiasaan unik, yaitu memangsa sesama jenis ular. Bahkan, tidak jarang king cobra memangsa ular berbisa lain yang ukurannya hampir sebanding dengannya.
Di sisi lain, ada ular tambang atau Dendrelaphis pictus. Ular ini sering ditemukan di pekarangan rumah, kebun, atau pepohonan. Bentuk tubuhnya ramping, gerakannya cepat, dan warnanya mencolok. Meskipun tidak berbisa dan cenderung jinak, banyak orang tetap takut saat melihatnya. Pertanyaannya, dalam dunia ular, apakah ular tambang justru menjadi sosok yang ditakuti oleh king cobra?
Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita tengok sebuah temuan menarik yang dicatat dalam laporan SEAVR tahun 2018. Dalam laporan tersebut, dua peneliti bernama Emerson Y Sy dan Erickson A Tabayag mencatat kejadian di Pulau Guntao Utara, Palawan, Filipina. Mereka menemukan seekor king cobra muda sedang memangsa ular lain. Setelah diamati lebih lanjut, ular yang menjadi mangsa itu adalah leviton’s bronzeback, atau Dendrelaphis levitoni.
Leviton’s bronzeback dan ular tambang memang berbeda spesies. Namun, keduanya berasal dari genus yang sama, yaitu Dendrelaphis. Artinya, mereka masih memiliki hubungan kekerabatan secara ilmiah. Fakta ini menunjukkan bahwa king cobra memang menjadikan ular-ular dari genus Dendrelaphis sebagai mangsa.
Hal menarik lainnya adalah bagaimana king cobra merespons kehadiran manusia. Saat para pengamat mendekat, king cobra tersebut memuntahkan mangsanya dan langsung mengambil sikap bertahan. Ini menunjukkan bahwa meski menjadi predator kuat, king cobra tetap waspada terhadap gangguan eksternal.
Lalu, bagaimana dengan ular tambang yang ada di Indonesia? Melihat perilaku king cobra dalam laporan tersebut, sangat mungkin ular tambang juga masuk dalam daftar mangsa alaminya. Ukurannya yang lebih kecil dan sifatnya yang tidak berbisa menjadikan ular ini target ideal bagi king cobra.
Jadi, benarkah ular tambang ditakuti oleh king cobra? Jawabannya jelas tidak. Justru sebaliknya, ular tambang kemungkinan besar adalah salah satu jenis ular yang diburu oleh king cobra. Walau berasal dari satu genus, hubungan kekerabatan tidak menjadi penghalang dalam rantai makanan. Di alam liar, yang berlaku adalah siapa yang lebih kuat, bukan siapa yang lebih dekat.
Ular tambang (Dendrelaphis pictus) merupakan salah satu jenis ular yang umum ditemukan di lingkungan sekitar, terutama di wilayah tropis seperti Indonesia. Meski tampilannya mencolok dan gerakannya sangat cepat, ular ini sebenarnya tidak berbisa dan tidak berbahaya bagi manusia. Yuk, kenali lebih dalam tentang ular ini dengan menyimak penjelasan yang dihimpun dari buku Jenis-Jenis Ular karya Sarah Nila Adinsyah serta Biodiversity Conservation oleh Laladhas K P dan Oommen berikut ini.
Ular tambang memiliki banyak nama sebutan tergantung wilayah. Di Indonesia, ia dikenal dengan nama-nama lokal seperti ular tampar, ular tali picis, ular lidi, atau bahkan ule lewora di daerah Toraja. Sementara itu, dalam literatur internasional, ular ini disebut sebagai Painted Bronzeback atau Gmelin’s Bronzeback, mengacu pada warna tubuhnya yang cemerlang dan terlihat seperti lukisan.
Penamaan ilmiahnya sendiri adalah Dendrelaphis pictus, bagian dari keluarga Colubridae, kelompok ular yang sebagian besar tidak berbisa dan tidak agresif terhadap manusia.
Ciri-ciri fisik ular tambang cukup khas. Tubuhnya ramping, panjangnya bisa mencapai sekitar satu meter. Warna dasarnya cokelat mengilap dengan dua garis hitam membujur dari kepala hingga ke ekor, serta garis kuning cerah di bagian bawah tubuh yang tampak kontras dan mencolok.
Kepala ular ini berbentuk oval dengan warna perunggu di bagian atas. Bibir dan dagunya berwarna kuning terang. Jika merasa terancam, ular ini akan memperlihatkan bintik putih di area leher dan menjulurkan lidah berwarna merah sebagai bentuk peringatan. Matanya berbentuk horizontal, mendukung penglihatannya yang tajam saat berburu.
Ular tambang merupakan spesies arboreal, artinya lebih sering berada di atas pohon dibandingkan di permukaan tanah. Selain itu, ular ini juga diurnal, yaitu aktif pada siang hari. Karena itulah, ular ini cukup sering terlihat oleh manusia saat bergerak cepat di antara ranting atau melintas di sekitar pekarangan yang rimbun.
Makanan utamanya terdiri dari katak kecil, cicak, tikus muda, serta serangga besar seperti jangkrik dan belalang. Kemampuannya dalam memangsa hewan kecil menjadikannya bagian penting dalam ekosistem, terutama dalam mengendalikan populasi hama.
Ular tambang tergolong umum dan tidak masuk daftar spesies yang terancam. Status konservasinya belum dinilai secara resmi (not assessed) karena populasinya masih melimpah dan tersebar luas.
Di Indonesia, ular ini ditemukan di berbagai pulau besar seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Pulau Komodo. Sementara itu, secara regional, ular tambang juga tersebar di Nepal, India, Thailand, Laos, Filipina, Malaysia, dan Singapura.
Jadi, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai ular tambang yang ternyata tidak ditakuti oleh king cobra. Semoga bermanfaat!