Danau Kakaban, satu-satunya habitat ubur-ubur tak menyengat di Indonesia. Berada di Berau, Kalimantan Timur, jutaan ubur-ubur berenang di dalamnya.
Terletak di Pulau Kakaban, Danau ini mengisi bagian tengah pulau seutuhnya. Perjalanan ke Pulau Kakaban dari Pelabuhan Sanggam akan memakan waktu sekitar 2 jam.
infoTravel datang ke sana bersama Media Fam Trip Mercure Berau pada Senin (15/12/2025). Ada wajah yang berbeda setelah sampai di pulau itu. Ternyata jalan masuk ke Danau Kakaban telah diubah.
Bukan tanpa alasan, Pemerintah Daerah melakukan pembangunan jalur treking baru ke Danau Kakaban. Pintu masuk sebelumnya dianggap sudah kurang memadai.
Untuk sampai ke danau ubur-ubur, traveler harus treking sekitar 10 menit saja. Namun, jalurnya naik turun dan menguras keringat. Jalur treking itu terus terlihat sampai ke tengah danau, membawa pengunjung terkesima dengan keindahan Danau Kakaban. Apalagi, kanan-kiri jalur treking masih berupa karang terjal dengan pepohonan yang tinggi.
Di jalur ini, ada pepohonan mangrove yang membuat area teduh. Di bawahnya, terlihat tiga spesies ubur-ubur yang sudah kehilangan sengatnya, yaitu Mastigias papua (ubur-ubur bintik), Aurelia aurita (ubur-ubur bulan), dan Cassiopea ornata (ubur-ubur terbalik).
Saat itu matahari telah meninggi, terlihat jelas mereka berada di dasar danau, gerakan mereka samar namun indah. Ukurannya pun beragam, ada yang lebih besar dari telapak tangan sampai seujung kuku, alias sangat kecil.
Dasar yang terang adalah pasir, sementara yang gelap tertutup oleh tumbuhan air. Area yang terlihat terang umumnya tidak terlalu dalam.
Pengunjung yang tak ingin berenang tetap bisa melihat ubur-ubur, permukaan danau yang bening membantu penglihatan sampai ke dasar. Foto-foto di jembatan kayu pun tak kalah indah.
Traveler yang mau berenang, diperbolehkan dengan dua syarat yaitu tanpa sunscreen dan berenang perlahan. Hal ini dikarenakan Danau Kakaban tidak memiliki hulu dan hilir, tak ada jalur air masuk dan keluar. Air yang ada di danau hanya bertambah dengan air hujan, bahan kimia yang masuk ke sana akan meracuni jutaan ubur-ubur.
Jika ingin berenang, masuklah perlahan ke dalam air. Gunakan masker snorkeling agar dapat melihat ubur-ubur dengan lebih jelas. Mereka sepertinya sudah biasa dengan kehadiran manusia. Kamu boleh memegang ubur-ubur, tapi jangan membawanya ke permukaan air, ya.
Danau ini seluas 400 hektar ini merupakan danau air payau dengan kedalaman maksimum 11 meter. Pengunjung yang tidak dapat berenang diwajibkan untuk memakai pelampung saat berada di danau.
Saat ini, retribusi ke Danau Kakaban masih ditiadakan. Pemerintah Provinsi baru-baru ini memiliki wacana untuk mengambil alih Danau Kakaban agar berada di bawah pengawasannya. Namun Bupati Berau Sri Juniarsih Mas mengatakan bahwa saat ini, Pemda masih berusaha untuk mempertahankan hak pengelolaan Danau Kakaban, sehingga statusnya masih belum jelas. Itulah mengapa penarikan retribusi masih belum dapat dilakukan.











