Bahlil: Tidak Benar Etanol Nggak Bagus, India-AS Sudah Pakai baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membantah penggunaan etanol sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak bagus. Bahlil mengatakan saat ini sudah banyak negara yang menggunakan etanol sebagai campuran BBM.

Sebagai informasi, pemerintah berencana menerapkan bahan bakar campuran etanol 10% (E10) pada 2027.

“Jadi, sangat tidak benar jika ada diskusi, diskusi oleh berbagai kelompok bahwa etanol ini nggak bagus. India sudah pakai E10, Amerika E20, Thailand E20, beberapa negara di Amerika sudah E85. Kita ini jangan selalu berpikir selalu seolah-olah itu ada sesuatu-sesuatu gitu,” katanya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).

Bahlil juga menanggapi SPBU swasta yang menolak campuran etanol dalam base fuel atau BBM murni yang diimpor Pertamina beberapa waktu lalu.

“Dan kedua, jangan swasta memaksakan kehendak gitu loh. Apalagi SPBU-SPBU ini kan. Jangan dikira ini kita nggak paham. Seperti orang Papua bilang, adek kau baru mau tulis kakak sudah baca,” katanya.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Bahlil mengatakan, etanol merupakan bahan bakar nabati yang bahan bakunya didapatkan dari produk lokal seperti jagung, tebu, dan singkong. Dengan begitu, Bahlil bilang hal ini akan dapat menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia.

“Etanol ini bahan bakunya dari jagung, tebu, singkong dan ini tidak hanya sekedar untuk mempertahankan energi kita, tapi juga menciptakan lapangan kerja dan instrumen pertumbuhan yang bisa kita lakukan di daerah-daerah,” katanya.

Bahlil menerangkan, mandatori E10 akan mengikuti suksesi B40 yang dinilai telah menekan impor solar. Bahkan Bahlil bilang jika mandatori B50 dapat jalan pada tahun depan, Indonesia bisa terbesar sari impor solar.

“Sekarang kita mau bikin di bensin, caranya gimana biar nggak impor? Kita dorong E10 dan E20. Etanol,” katanya.

Lihat juga Video: Dipanggil Prabowo, Bahlil Lapor Soal Etanol-Hilirisasi