Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan telah meminta Perusahaan Inggris, British Petrolium (BP) untuk menyisihkan hak partisipasi (Participating Interest/PI) bagi Papua.
Hak partisipasi itu terkait pengembangan proyek amonia di Teluk Bintuni, Papua Barat, bersama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).
Adapun permintaan tersebut dilontarkan Bahlil ketika dirinya melakukan pertemuan dengan BP beberapa waktu lalu.
“Kemudian PI untuk Papua, Pak Joko. Saya sudah jujur saja, Bapak-bapak boleh panggil itu BP. Kemarin saya sudah rapat sama dia. Saya minta kamu kasih dong PI untuk Papua,” ujar Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi XII DPR RI, Selasa (11/11/2025).
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Bahlil mengatakan permintaan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab dirinya sebagai putra daerah Papua untuk memastikan masyarakat Papua mendapatkan manfaat langsung dari proyek besar di wilayahnya.
“Karena kalau Papua dikasih, itu sebagian tanggung jawab saya juga berkurang. Karena itu negeri saya tidak boleh bohong di negeri itu, Pak. Bisa saya disumpah kuning di negeri itu. Karena Bintuni ini kan Papua Barat,” kata Bahlil.
Simak juga Video VIVO dan BP Batal Beli BBM dari Pertamina
