Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika () memprediksi sebagian wilayah Indonesia akan mengalami pada pertengahan 2025. Hal ini menjadi perhatian karena berdampak pada sektor pertanian, sumber daya air, hingga potensi bencana.
Kemarau basah bukanlah musim hujan yang berkepanjangan, melainkan kondisi saat hujan masih terjadi meskipun wilayah Indonesia memasuki musim kemarau. BMKG mencatat kondisi ini berkaitan erat dengan pengaruh global, seperti fenomena atmosfer, La Nina.
Kemarau basah adalah kondisi ketika hujan masih turun secara berkala pada musim kemarau, atau disebut juga sebagai kemarau yang bersifat di atas normal. Biasanya, musim kemarau di Indonesia identik dengan cuaca panas dan minim hujan. Namun, dalam kemarau basah, intensitas hujan masih tergolong tinggi meski frekuensinya menurun.
Mengutip penjelasan BMKG, fenomena ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer regional dan global, seperti suhu muka laut yang lebih hangat, angin monsun yang tetap aktif, atau keberadaan La Nina yang disertai dengan Indian Ocean Dipole (IOD) negatif. Dampaknya, hujan masih turun di sejumlah wilayah meskipun sudah memasuki musim kemarau.
Untuk tahun ini, BMKG memperkirakan sebagian besar wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau pada Mei hingga Juni 2025. Namun, tidak semua wilayah akan mengalami kondisi kering.
Berdasarkan prediksi , rincian wilayah yang akan mengalami kondisi berbeda adalah sebagai berikut:
Adapun diprediksi terjadi antara Juni hingga Agustus. Dibandingkan kondisi normal, puncak musim kemarau tahun ini kemungkinan datang lebih awal dan berdurasi lebih pendek.
Lebih lanjut, BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk menyesuaikan strategi pengelolaan air, terutama di wilayah yang masih mengalami hujan selama musim kemarau. Koordinasi lintas sektor juga penting untuk mitigasi risiko bencana.
Kemarau basah bukan fenomena baru, namun dampaknya bisa signifikan. Memahami karakteristik dan distribusinya akan membantu masyarakat lebih siap menghadapi musim kemarau 2025, yang tidak sepenuhnya kering seperti biasanya.
Simak juga Video ‘BMKG: 2024 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah’: