Anggrek hitam Papua merupakan salah satu bunga yang cukup ramai dicari oleh pecinta flora. Bunga ini konon merupakan tanaman langka dan dihargai hingga ratusan juta.
Anggrek ini disebut memiliki penampilan yang eksotis. Dari penelusaran infoSulsel terhadap foto anggrek hitam di mesin pencari, bunga tersebut memiliki paduan warna yang unik dengan kelopak warna hitam dan di tengahnya berwarna merah muda.
Namun di balik keindahan dan popularitasnya, ternyata anggrek hitam Papua memiliki sejumlah misteri tentang identitasnya. Nah, berikut ini ulasan mengenai fakta, identitas asli, dan klarifikasi peneliti mengenai anggrek hitam Papua.
Yuk simak selengkapnya!
Dilansir dari laman Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat, Anggrek hitam Papua dikenal sebagai tanaman sangat langka, terancam punah, hidup di pedalaman hutan, dan sulit dibudidayakan di luar habitat aslinya. Anggrek ini disebut-sebut memiliki harga jual mencapai Rp 100 juta.
Informasi mengenai anggrek hitam Papua di banyak artikel merujuk pada anggrek berwarna hitam yang memiliki labellum berwarna putih, dengan bintik-bintik rapat warna merah muda di tepinya, serta spot hitam di bagian ujung. Sementara callus-nya berwarna kuning dengan corak hitam di tengah.
Faktanya, informasi tentang anggrek hitam Papua ini keliru. Informasi tersebut bahkan tidak dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.
Melansir laman resmi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua Barat, keberadaan anggrek hitam Papua dengan tampilan seperti yang deskripsikan, tidak tercantum di satu pun jurnal internasional dan artikel ilmiah.
Namun jika menelusuri tentang anggrek endemik Papua yang menggunakan warna hitam pada namanya, maka terdapat jenis “The Black Blood-Red Dendrobium” atau anggrek dendrobium hitam-merah darah. Akan tetapi, anggrek ini tidak berwarna hitam.
Terkait keberadaan anggrek hitam Papua ini, BKSDA Papua Barat juga telah melakukan konfirmasi kepada dua peneliti anggrek asal Belanda, Eduard de Vogel dan André Schuiteman. Kedua peneliti ini diketahui telah mendeskripsikan ratusan spesies anggrek dari wilayah New Guine.
Kedua peneliti ini menegaskan bahwa sepanjang penelitian mereka, tidak pernah ditemukan spesies bernama anggrek hitam Papua. Menurut Vogel dan André yang mereka kenal hanyalah anggrek hitam Kalimantan.
Hal senada juga disampaikan Jimmy Frans Wanma, dosen Universitas Negeri Papua yang mendalami famili Orchidaceae. Ia menegaskan bahwa anggrek yang dimaksud memang bukanlah spesies asli Papua.
Meskipun anggrek hitam Papua faktanya tidak ada, namun bunga yang dideskripsikan memang ada. Lantas bunga apakah itu?
Identitas asli bunga yang dikenal sebagai anggrek hitam Papua ini telah ditelusuri Jimmy Frans Wanma bersama rekannya. Dari hasil identifikasi, mereka menemukan bahwa foto anggrek hitam Papua yang banyak beredar sebenarnya adalah Cymbidium Kiwi Midnight ‘Geyserland’.
Cymbidium Kiwi Midnight ‘Geyserland’ merupakan jenis anggrek hybrid atau hasil persilangan. Anggrek ini sempat populer pada periode 2001 hingga awal 2015 karena keindahan warnanya yang unik.
Persilangan ini dilakukan oleh pakar budidaya anggrek asal Amerika Serikat, Andy Easton. Induk atau parental dari anggrek ini adalah Cymbidium Janet Holland yang dikawinkan dengan Cymbidium Khairpour.
Berbagai literatur telah membahas mengenai anggrek silangan ini. Namun jelas, Cymbidium Kiwi Midnight ‘Geyserland’ tidak layak disebut sebagai anggrek hitam Papua.
Pasalnya, anggrek ini bukan spesies alami dari Papua, melainkan hasil persilangan yang berasal dari Amerika Serikat.
Menukil buku Ayo Mengenal Indonesia Papua 2 karya Widyawati, Papua dikenal sebagai kawasan yang menyimpan banyak spesies flora langka, terutama anggrek.
Diperkirakan ada sekitar 2.500 spesies anggrek yang tumbuh di Papua, mulai dari tepi pantai hingga lereng gunung yang tinggi. Keanekaragamannya sangat menonjol, baik dari ukuran, bentuk, maupun warna yang berbeda-beda sesuai habitat tempat anggrek tersebut hidup.
Dilansir dari Portal Informasi Indonesia, tanah Papua bahkan disebut menyimpan setengah dari seluruh spesies anggrek di Indonesia. Sebagian besar masih berupa anggrek liar atau anggrek alam, sementara sisanya merupakan jenis endemik khas Papua.
Beberapa contoh anggrek endemik tersebut antara lain Paphiopedilum glanduliferum (Blume) Stein, Grammitis ceratocarpa, Grammitis coredrosora, Grammitis habbensis, dan lainnya. Salah satu yang paling terkenal adalah anggrek raksasa asal Irian, Grammatophyllum papuanum. Jenis ini menjadi incaran para penggemar tanaman hias, kolektor, hingga petani bunga baik di dalam maupun luar negeri.
Demikianlah informasi mengenai Anggrek Hitam dan fakta di baliknya. Semoga menambah wawasan!