Kasus ibu hamil Irene Sokoy dan anaknya yang meninggal pasca ditolak 4 rumah sakit di Papua menyisakan sejumlah tanda tanya. Termasuk kesiapan SDM dan kelengkapan alat kesehatan di daerah.
Wakil Menteri Kesehatan Benny Paulus Octavianus mengakui krisis SDM di daerah menjadi bukti nyata pelayanan belum memadai. Bahkan, berkaca pada kasus meninggalnya Irene, pasien sempat ditolak dilayani lantaran satu-satunya obgyn di wilayah tersebut tengah cuti.
Kondisi ini disebut Benny menunjukkan fakta di balik hanya 47 persen rumah sakit umum daerah (RSUD) yang memiliki sedikitnya 7 dokter spesialis.
ADVERTISEMENT
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Jadi bisa dibayangkan, tadi itu dari 100 persen, baru 47 persen yang tujuh ahlinya lengkap. Baru 47 persen di 2025,” beber Benny dalam konferensi pers Senin (26/11/2025).
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes RI, dr Yuli Farianti, M Epid merinci data kekurangan dokter spesialis di RSUD. Ia membenarkan 53 persen RSUD belum memiliki kelengkapan minimal 7 dokter spesialis.
“Kekurangannya sebesar 1.167 dokter spesialis,” tuturnya dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (26/11/2025).
Salah satunya termasuk kekurangan dokter spesialis obgyn. Berikut daftar kebutuhan dokter yang belum terpenuhi:
“Ini baru kita hitung 1 rs itu 1 dokter, belum kita hitung secara ideal yang seharusnya 2 dokter, nggak mungkin kalau 1 dokter kan pastinya dia nggak istirahat dan lain-lain,” lanjutnya.
Data tersebut didapatkan dari total keseluruhan 828 RSUD.







