Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini menyoroti kasus meninggalnya wanita bernama Irene Sokoy dan bayi dalam kandungannya usai ditolak empat rumah sakit di Kabupaten dan Kota Jayapura, . Yahya mendesak untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Saya menyatakan ikut prihatin atas peristiwa tersebut. Karena menyangkut nyawa manusia, sehingga ibu dan bayinya meninggal dunia,” kata Yahya kepada wartawan, Selasa (25/11/2025).
Yahya menegaskan rumah sakit tak boleh menolak pasien. Sebab, pemerintah telah menerapkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk mempermudah masyarakat memperoleh layanan kesehatan.
“Secara prinsip rumah sakit sebenarnya tidak boleh menolak pasien. Apalagi sampai 4 rumah sakit. Pemerintah menerapkan program JKN supaya masyarakat mudah mendapatkan akses Kesehatan,” ujarnya.
“Terutama masyarakat yang tidak mampu, sehingga iurannnya dibantu oleh pemerintah. Itu namanya peserta bantuan iuran (PBI). Ada PBI pusat ada PBI daerah,” sambungnya.
Yahya pun mendesak Kemenkes untuk mengusut kasus tersebut. Dia meminta Kemenkes untuk tak segan menindak rumah sakit yang lalai dalam memberikan pelayanan hingga mengakibatkan meninggal dunia.
“Saya minta kepada Kemenkes untuk melakukan investigasi untuk menyelidiki kenapa sampai terjadi kasus tersebut, dan ke depan tidak boleh terulang kembali. Saya sudah menghubungi Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes untuk membentuk tim investigasi dan segera turun ke papua,” tuturnya.
Yahya juga menyoroti lemahnya pengawasan pemerintah daerah. Seharusnya, kata dia, pemerintah daerah aktif melakukan kontrol rumah sakit.
“Mestinya Dinas Kesehatan Daerah aktif mengontrol dan membina rumah sakit-rumah sakit di daerahnya, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Irene Sokoy dan bayi dalam kandungannya meninggal dunia setelah ditolak empat rumah sakit di Kabupaten dan Kota Jayapura, Papua. Irene merupakan warga Kampung Hobong, Distrik Sentani, Jayapura. Irene dan bayinya dinyatakan meninggal dalam perjalanan bolak-balik menuju RSUD Dok II Jayapura setelah ditolak beberapa rumah sakit pada Senin (17/11), sekitar pukul 05.00 WIT.
“Kematian seorang ibu hamil Irene Sokoy dan bayinya adalah tragedi yang memilukan. Empat rumah sakit diduga menolak korban,” ujar Kepala Kampung Hobong Abraham Kabey.
Abraham menyebutkan Irene ditolak empat rumah sakit di Kabupaten dan Kota Jayapura. Menurut dia, hal itu sangat menyakitkan bagi masyarakat.
Gubernur Papua Matius D Fakhiri menyampaikan permohonan maaf dan dukacita. Dia mengatakan peristiwa itu menjadi contoh buruknya pelayanan medis di Papua.
“Saya baru mau memulai, tetapi Tuhan sudah memberikan satu contoh kebobrokan pelayanan kesehatan di provinsi di Papua. Saya mohon maaf dan turut berduka yang mendalam atas kejadian dan kebodohan jajaran pemerintah mulai dari atas sampai ke tingkat bawah. Ini kebodohan yang luar biasa yang dilakukan oleh pemerintah,” kata Fakhiri dalam keterangannya.







