Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan prioritas pembelian pangan sehari-hari.
Dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia pada Senin (24/11/2025) pukul 12.21 WIB, empat jenis cabai kompak naik. Keempatnya adalah cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit hijau, dan cabai rawit merah.
Cabai merah besar naik dari Rp 63.750 menjadi Rp 65.000 per kilogram. Sementara itu, cabai merah keriting bangkit dari Rp 51.250 menjadi Rp 52.500. Sebagai informasi, minggu lalu, cabai merah keriting turun 2 kali, menunjukkan harganya yang fluktuatif.
Cabai rawit hijau di sisi lain tercatat kembali naik, kali ini jadi Rp 39.000 setelah sebelumnya dibanderol Rp 37.750/kg. Dengan kenaikan ini, rawit hijau resmi naik sebesar 33.33% dalam waktu seminggu saja. Pasalnya, pada 18 November kemarin, satu kilogramnya masih dipatok Rp 29.250.
Jenis keempat, rawit merah melonjak 5.000 Rupiah, terhitung dari Rp 40.000 menjadi Rp 45.000/kg. Di level nasional, rata-rata harga rawit merah adalah Rp 51.550. Adapun provinsi dengan harga termurah adalah Sulawesi Selatan (Rp 24.900), sedangkan tertingginya di Papua Barat (Rp 86.250).
Selain cabai, tidak ada bahan pangan lain di Kota Jogja yang harganya bergeser. Perubahan lengkap sembako Jogja hari ini 24 November 2025 dapat infoers simak via poin-poin berikut.
Perlu dicatat, harga final PIHPS tersedia pada hari kerja setiap pukul 13.00 WIB. Dalam kondisi khusus, waktu update data final mungkin lebih lama.
Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul ‘Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah’ memberi rincian penyebab dari faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:
Ketersediaan bahan pokok di pasaran sangat memengaruhi harga. Contohnya, bila kondisi cuaca buruk sehingga gagal panen terjadi, maka harga akan melambung. Sebaliknya, jika jumlahnya melimpah, maka harga di pasaran turun.
Pengiriman bahan pokok menuju pasar menjadi salah satu faktor penentu harga. Semakin mahal biaya distribusi, semakin mahal pula harga yang dipatok para pedagang. Fluktuasi harga rerata suatu bahan pangan juga memengaruhi karena pedagang tentu membutuhkan margin keuntungan.,
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Jumlah pemasok bahan pangan yang sedikit berakibat naiknya harga karena langka. Sebaliknya, ketika pemasok lebih banyak dibandingkan pedagang, harga bahan pangan turun.
Para pedagang akan menaikkan harga bahan pangan jika permintaan lebih banyak ketimbang penawaran. Sementara itu, supply tinggi dengan demand rendah menyebabkan harga turun. Konsep permintaan-penawaran ini dipengaruhi besar-kecilnya kebutuhan pembeli terhadap bangan pangan terkait.
Faktor kelima adalah jumlah pedagang yang menjual barang sama alias pesaing. Jika tidak ada pesaing, pedagang cenderung menaikkan harga. Di sisi lain, persaingan pedagang yang ketat membuat harga bahan pangan menurun karena perebutan konsumen.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Senin, 24 November 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.







