Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di wilayah perairan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 28 hingga 31 Oktober 2025. Gelombang diprediksi bisa setinggi 4 meter.
Kepala Stasiun Meteorologi (Stamet) Yogyakarta, Warjono, memaparkan Pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot.
“Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi kisaran 2,5 hingga 4 meter,” jelas Warjono melalui keterangannya, Selasa (28/10/2025).
“Berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Banten, selatan Jawa Barat, selatan Jawa Tengah, selatan DI Yogyakarta, selatan Jawa Timur, selatan Bali, hingga selatan NTB,” sambungnya
Potensi gelombang tinggi ini, kata Warjono, dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kemudian moda transportasi kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Serta Kapal Ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” imbau Warjono.
Selain di selatan pulau Jawa, BMKG juga memaparkan data kecepatan angin di wilayah Indonesia bagian utara. Umumnya bergerak dari Barat Laut ke Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 4 hingga 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Sulawesi dan Laut Maluku.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter yang berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara dan Samudra Hindia di barat Sumatera.
Lalu Samudra Hindia di selatan NTT, Laut Natuna Utara, Selat Karimata bagian utara, Selat Makassar bagian tengah, Selat Makassar bagian utara, laut Sulawesi, laut Maluku, Samudra Pasifik utara Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Samudra Pasifik utara Papua Barat, Samudra Pasifik utara Papua.
