5 Fakta Sukun, Buah Tropis Indonesia yang Jadi Incaran di Eropa

Posted on

Belakangan ini buah sukun tengah jadi tren. Selain jadi camilan baru saat matang, buah tropis Indonesia ini kini menjadi primadona di Eropa.

Buah sukun, atau breadfruit, dikenal sebagai salah satu buah tropis khas Indonesia. Rasanya gurih lembut dan kaya nutrisi, cocok jadi alternatif pangan modern.

Selain enak, sukun kaya karbohidrat kompleks, serat, vitamin, dan mineral. Kandungannya membuat buah ini semakin populer di kalangan penggemar makanan sehat.

Kini sukun tidak hanya digemari di Indonesia, tapi juga menjadi incaran pasar Eropa. Buah ini dianggap superfood dengan potensi ekonomi tinggi. Keistimewaannya membuat buah tropis ini semakin dikenal dunia.

Buah sukun, atau Artocarpus altilis, merupakan tanaman tropis yang telah lama menjadi bagian dari budaya pangan di Nusantara. Asal-usulnya dapat ditelusuri hingga ribuan tahun lalu di wilayah Oceania, khususnya Papua Nugini.

Penyebaran sukun ke Nusantara diperkirakan melalui pelayaran Austronesia yang menjelajahi Kepulauan Pasifik. Wilayah Maluku dan Papua menjadi titik awal penyebaran sukun ke seluruh Nusantara.

Dikutip dari National Tropical Botanical Garden (15/9), pada masa Kerajaan Majapahit, sistem perdagangan rempah membuat pohon ini tersebar di seluruh Nusantara.

Dilansir dari globalbreadfruit.com, pohon sukun sudah ada sejak 3.000 tahun lalu. Pada 1769, buah ini mulai terkenal di dataran Eropa.

Orang pertama yang menemukan pohon ini adalah Captain James Cook asal Inggris. Saat itu, ia menemukan Pohon Kehidupan ini di Tahiti dan melihat potensi buah sukun yang tinggi.

Karena itu, ia menawarkan Raja George III untuk mengangkut buah tersebut dan menanamnya di Eropa. Pada 1787, ekspor pohon sukun dimulai.

Kapten William Bligh ditunjuk Raja Inggris untuk mengemban tugas ini. Kerajaan Inggris berhasil mengangkut 1.000 pohon dari Tahiti ke Karibia.

Buah sukun yang diekspor nantinya akan menjadi makanan bagi para budak di Inggris. Namun ekspedisi pertama gagal karena kru kapal William Bligh melakukan pemberontakan.

Kru tersebut membuang semua pohon, bahkan membuang kaptennya sendiri. Namun, William berhasil membawa pohon sukun pada ekspedisi kedua.

Tepat setelah dibuang oleh kru, ia berhasil kabur mengarungi lautan dengan kapal kecil selama satu bulan. Usahanya pun berbuah manis, pohon sukun akhirnya ada di Eropa hingga Amerika Utara.

Dikutip dari eatbreadfruit.com, buah sukun bisa menjadi alternatif tepung lebih sehat dan bebas gluten. Ini salah satu alasan mengapa sukun jadi primadona di Eropa.

Tepung dari sukun bisa menggantikan tepung terigu untuk roti dan camilan sehat. Kandungan seratnya tinggi, membantu menjaga gula darah tetap stabil.

Pencernaan pun lebih lancar karena efek serat alami sukun. Selain sehat, tepung sukun fleksibel untuk dipakai dalam berbagai resep modern.

Di Indonesia, sukun banyak diolah jadi camilan tradisional. Salah satunya gorengan sukun renyah, perpaduan rasa manis dan asin yang selalu jadi favorit.

Selain digoreng, sukun juga dibuat keripik tipis kering. Olahan ini populer sebagai oleh-oleh khas nusantara.

Tak kalah menarik, sukun bisa direbus, dikukus, atau dimasak kolak. Tepung sukun juga mulai dimanfaatkan untuk roti dan kue sehat, sedangkan buah sukun matang sedang tren disantap langsung karena teksturnya lembut seperti alpukat.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut fakta buah sukun:

1. Asal-usul buah sukun di Nusantara

2. Kehadiran sukun ke wilayah Eropa

3. Dijadikan pangan para budak

4. Alternatif tepung sehat dan serbaguna

5. Buah sukun jadi camilan favorit di Indonesia

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Buah sukun yang diekspor nantinya akan menjadi makanan bagi para budak di Inggris. Namun ekspedisi pertama gagal karena kru kapal William Bligh melakukan pemberontakan.

Kru tersebut membuang semua pohon, bahkan membuang kaptennya sendiri. Namun, William berhasil membawa pohon sukun pada ekspedisi kedua.

Tepat setelah dibuang oleh kru, ia berhasil kabur mengarungi lautan dengan kapal kecil selama satu bulan. Usahanya pun berbuah manis, pohon sukun akhirnya ada di Eropa hingga Amerika Utara.

Dikutip dari eatbreadfruit.com, buah sukun bisa menjadi alternatif tepung lebih sehat dan bebas gluten. Ini salah satu alasan mengapa sukun jadi primadona di Eropa.

Tepung dari sukun bisa menggantikan tepung terigu untuk roti dan camilan sehat. Kandungan seratnya tinggi, membantu menjaga gula darah tetap stabil.

Pencernaan pun lebih lancar karena efek serat alami sukun. Selain sehat, tepung sukun fleksibel untuk dipakai dalam berbagai resep modern.

Di Indonesia, sukun banyak diolah jadi camilan tradisional. Salah satunya gorengan sukun renyah, perpaduan rasa manis dan asin yang selalu jadi favorit.

Selain digoreng, sukun juga dibuat keripik tipis kering. Olahan ini populer sebagai oleh-oleh khas nusantara.

Tak kalah menarik, sukun bisa direbus, dikukus, atau dimasak kolak. Tepung sukun juga mulai dimanfaatkan untuk roti dan kue sehat, sedangkan buah sukun matang sedang tren disantap langsung karena teksturnya lembut seperti alpukat.

3. Dijadikan pangan para budak

4. Alternatif tepung sehat dan serbaguna

5. Buah sukun jadi camilan favorit di Indonesia

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *