Banyak yang bersuara di media sosial karena merasakan cuaca yang kelewat panas, bahkan tidak kunjung turun hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun ditanyai warganet untuk dimintai jawaban dari pertanyaan tersebut.
“Min maaf, kenapa 2hri ini kab Bogor khusus nya daerah Citeureup panas sekali ya,dan tidak ada hujan,” tanya @bisaaja52 di kolom komentar akun @infobmkg. Banyak juga pertanyaan sejenis, atau sekadar mengungkapkan curahan hati soal temperatur yang terlalu panas hari ini di sejumlah daerah.
Tak lama berselang, BMKG menjelaskan jawabannya bahwa saat ini di sebagian wilayah Indonesia terasa panas karena sedang memasuki peralihan dari musim kemarau menjadi musim hujan. Akan tetapi perlu dicatat, awal musim hujan tidak terjadi serentak, melainkan terjadi secara bertahap.
“Untuk wilayah Jawa Barat diperkirakan memasuki musim Hujan pada Oktober dasarian ke II dan III. Update selalu informasi terkini dari kanal resmi BMKG. Terima kasih 😊🙏 -FA,” ucap admin @infobmkg.
Bagi yang belum tahu, satu bulan dibagi menjadi tiga bagian waktu, masing-masing 10 hari. Dasarian I berlangsung pada tanggal 1-10, dasarian II tanggal 11-20, dasarian III tanggal 21-31.
Sementara itu, menurut peringatan dini cuaca di Indonesia oleh BMKG 12-14 Oktober 2025, sebenarnya sudah beberapa daerah yang diprediksi akan turun hujan.
Peringatan dini hujan 13 Oktober 2025 menyebut ada beberapa daerah yang masuk kategori level peringatan ‘Waspada’. Artinya, mereka kemungkinan bakal dilanda hujan sedang hingga lebat. Ada pun potensi terdampak antara lain:
Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua.
Potensi ‘Siaga’ (hujan lebat-sangat lebat) dan ‘Awas’ (hujan sangat lebat-ekstrem), NIHIL. Sementara itu, Jawa Timur disebut sebagai daerah yang berpotensi mengalami angin kencang.
Daerah dengan level peringatan ‘Waspada’ pada 14 Oktober 2025:
Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Selatan, Banten, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.
Potensi ‘Siaga’ (hujan lebat-sangat lebat) ditujukan untuk daerah Bengkulu. Dijabarkan lebih jauh, Mukomuko, Bengkulu Utara, Lebong, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Seluma, menjadi daerah spesifik yang bakal mengalaminya.
Sedangkan daerah dengan kategori ‘Awas’ (hujan sangat lebat-ekstrem) adalah NIHIL. Sementara itu, Jawa Timur masih jadi daerah yang berpotensi mengalami angin kencang pada 14 Oktober 2025.
Lebih lanjut, BMKG juga memberikan penjelasan mengapa akhir-akhir ini cuaca terasa sangat panas. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjabarkan kepada wartawan di Kantor Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI, Jakarta Pusat, Senin (13/10/2025).
“Saat ini kenapa terlihat sangat panas? Karena di sisi selatan, matahari sekarang itu udah bergeser, di posisi di selatan wilayah Indonesia,” katanya, dikutip dari infoNews.
Dia menjelaskan akibat pergeseran matahari, pertumbuhan awan hujan di wilayah selatan pun sudah mulai jarang. Menurutnya, dua faktor inilah yang menyebabkan cuaca belakangan terasa begitu panas.
“Dan ini juga menyebabkan pertumbuhan awan hujan itu juga sudah jarang di wilayah selatan. Sehingga inilah yang terasa panas, tidak ada awan yang menutup sinar matahari langsung,” jelas Guswanto.
Meski begitu, dia mengatakan selama suhu panas di Indonesia masih berada di 31 hingga 34 derajat celsius, maka masih berada pada titik normal.