Perwira muda TNI AD, Letda Inf Fauzy Ahmad Sulkarnain (23) gugur dalam kontak tembak dengan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Keluarga mengungkap percakapan terakhir dengan Letda Fauzy sebelum dinyatakan gugur.
Peristiwa kontak senjata antara TNI dan OPM yang mengakibatkan Letda Fauzy gugur terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabtu (11/10). Almarhum merupakan anggota Satgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 753/AVT.
Ayah korban, Serma Sulkarnain mengenang momen terakhir kali dirinya berkomunikasi dengan almarhum. Saat itu, dia melakukan panggilan video sehari sebelum peristiwa nahas menimpa puteranya yakni pada Jumat (10/10).
“Terakhir komunikasi hari Jumat, dia bertanya kabar, sempat video call kesehatannya. Kami juga menanyakan kabarnya,” Sulkarnain kepada wartawan saat ditemui di rumah duka di Kabupaten Pangkep, Minggu (12/10/2025).
Sulkarin pun masih tidak menyangka anaknya gugur sehari setelah komunikasi terakhir tersebut. Dia mengaku mendapat kabar anaknya gugur pada Sabtu sore.
“Saya terima kabar (Letda Fauzy gugur) itu kemarin sore,” ujarnya.
Sulkarnain mengatakan, Fauzy merupakan anak pertama dan memiliki dua adik perempuan. Dia terakhir kali bertemu anaknya pada Juni lalu saat Letda Fauzy transit di Pelabuhan Makassar menuju Papua.
“Umurnya 24 tahun, masih muda. Dia kelahiran 2001. Dia anak pertama, cita-citanya masuk Akmil sejak sekolah. Terakhir ketemu sama Fauzy di bulan enam (Juni) waktu di pelabuhan Makassar, waktu transit,” tuturnya.
Di mata Sulkarnain, Fauzy adalah anak baik dan mandiri yang tidak pernah menyusahkannya sebagai orang tua. Pun, kepada kedua adik perempuannya, Fauzy tak pernah berkata kasar.
“Anak saya tidak pernah menyusahkan, selama dia hidup dia tidak pernah menyusahkan saya. Dia tidak pernah berkata kasar dan tidak pernah marahi adiknya,” kata Sulkarnain.
Sulkarnain mengatakan, jenazah putranya itu akan tiba di Pangkep, Senin (13/10). Rencananya, jenazah alumni Akmil 2023 tersebut akan dikebumikan di TMP Mangilu, Kecamatan Bungoro.
“Informasi besok pagi antara jam 09.00 atau jam 11.00 WIT diberangkatkan dari sana (Papua). Rencananya dimakamkan di TMP Bungoro,” ucapnya.