OPM Tembak Mati 2 Pendulang Emas di Yahukimo Usai Diduga Intel baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Organisasi Papua Merdeka (OPM) dilaporkan menembak mati dua warga yang bekerja sebagai pendulang emas di Yahukimo, Papua Pegunungan. Keduanya dibunuh usai dikira anggota intelijen militer yang menyamar menjadi pendulang emas.

“Menurut informasi yang diperoleh bahwa OPM telah membunuh 2 warga sipil, namun dapat dipastikan kedua korban bukan prajurit TNI, serta bukan intelijen militer,” tegas Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan kepada wartawan, Senin (22/9/2025).

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Penembakan itu terjadi di lokasi pendulang emas Koroway, Yahukimo, pada Minggu (21/9). Namun Candra belum menjelaskan lebih jauh soal kronologi penyerangan tersebut.

“Terkait kronologis kejadian masih ditelusuri karena terbatasnya jaringan komunikasi,” tuturnya.

Candra kembali menegaskan soal informasi 2 korban merupakan intelijen militer adalah tidak benar. Dia menegaskan isu menyesatkan tersebut sengaja disebar OPM untuk memprovokasi.

“Klaim OPM merupakan berita yang menyesatkan, tidak benar/hoax, sebagai pembenaran untuk membunuh warga sipil, karena sejatinya OPM adalah penjahat kemanusiaan,” jelasnya.

Diketahui, OPM mengklaim menembak 2 anggota militer di lokasi tambang emas ilegal di Yahukimo. Sebelum ditembak, kelompok separatis yang tergabung TPNPB Kodap XVI/Yahukimo menginterogasi kedua korban lebih dulu.

“Kami melakukan penangkapan dan interogasi terhadap kedua korban. Mereka mengaku terlibat sebagai Komcad dan Banpol yang pernah didik dari luar,” kata Jubir TPNPB OPM, Sebby Sambom dalam keterangannya.

Kedua korban disebut diajari materi intelijen dari kodam XVII/Cenderawasih. Keduanya lalu dikirim ke wilayah zona merah untuk menjadi agen militer di tanah Papua.

“Kami siap bertanggungjawab atas penembakan dua orang intelijen militer Indonesia yang menyamar sebagai pendulang emas ilegal sehingga aparat militer Indonesia mau kejar kami silakan datang ke Markas TPNPB,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *