Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) atau bahan pangan secara umum dapat bergeser tiap hari. Perubahan harga tersebut mesti diketahui masyarakat luas agar dapat merencanakan pengeluaran dengan tepat.
Dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia pada Senin (29/12/2025) pukul 12.08 WIB, bawang merah, dua jenis cabai rawit, dan daging ayam ras segar kompak turun. Bahan pokok lain tidak tercatat naik maupun turun.
Berdasar grafik PIHPS, bawang merah turun 1.500 rupiah alias 3,21% dari banderolan per Kamis, 25 Desember 2025 di angka Rp 46.750 sekilo. Artinya, hari ini, satu kilogramnya dihargai Rp 45.250.
Senada dengan bawang merah, rawit hijau juga turun harga. Dari sebelumnya Rp 67.500, satu kilogramnya dibanderol jadi Rp 66.250. Angka ini lebih rendah ketimbang rerata rawit hijau di level nasional, yakni Rp 63.300/kg.
‘Kembaran’ rawit hijau, yakni rawit merah juga turun. Angkanya sedikit lengser dari Rp 56.250 menjadi Rp 55.000 sekilo alias 2,22%.
Harga ini menjadikan Provinsi DIY, yang diwakili Kota Jogja, berada di papan tengah. Provinsi dengan banderolan rawit merah termahal adalah Papua Barat (Rp 115.000), sedangkan yang termurah ada di Sulawesi Selatan (Rp 37.750).
Bahan pangan keempat yang turun harga adalah daging ayam ras segar. Catatan PIHPS menunjukkan, harganya turun 1.000 rupiah, terhitung dari Rp 39.500 menjadi Rp 38.500 per kilogram.
Perlu dipahami bahwasanya PIHPS menggunakan rata-rata harga dari Pasar Beringharjo dan Kranggan untuk basis datanya. Perubahan di atas dibandingkan dengan data harga sembako Jogja per 25 Desember 2025 lalu.
Informasi lengkap harga sembako Jogja hari ini 29 Desember 2025 dapat infoers simak via poin-poin berikut.
Perlu dicatat, harga final PIHPS tersedia pada hari kerja setiap pukul 13.00 WIB. Dalam kondisi tertentu, waktu update data final mungkin lebih lama.
Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul ‘Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah’ memberi rincian penyebab berupa faktor internal dan eksternal fluktuatifnya harga sembako. Ini rinciannya:
Ketersediaan bahan pokok di pasaran sangat memengaruhi harga. Contohnya, bila kondisi cuaca buruk sehingga gagal panen terjadi, maka harga akan melambung. Sebaliknya, jika jumlahnya melimpah, maka harga di pasaran turun.
Pengiriman bahan pokok menuju pasar merupakan salah satu faktor penentu. Semakin mahal biaya distribusi, semakin mahal pula harga yang dipatok pedagang. Fluktuasi harga rerata suatu bahan pangan juga memengaruhi karena pedagang tentu membutuhkan laba.
Jumlah pemasok bahan pangan yang sedikit berakibat naiknya harga karena langka. Sebaliknya, ketika pemasok lebih banyak dibandingkan pedagang, harga turun.
Para pedagang akan menaikkan harga bahan pangan jika permintaan lebih banyak ketimbang penawaran. Sementara itu, penawaran tinggi dengan permintaan rendah menyebabkan harga turun. Konsep permintaan-penawaran ini dipengaruhi besar-kecilnya kebutuhan pembeli terhadap bahan pangan terkait.
Faktor kelima adalah jumlah pedagang yang menjual komoditas sama alias pesaing. Jika tidak ada pesaing, pedagang cenderung menaikkan harga. Di sisi lain, persaingan pedagang yang ketat membuat harga bahan pangan cenderung menurun untuk memenangkan konsumen.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Senin, 29 Desember 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.







