Satgas Operasi Damai Cartenz mengungkap Kabupaten , Provinsi Papua Pegunungan, menjadi wilayah dengan tingkat gangguan tertinggi kelompok kriminal bersenjata (KKB). Kehadiran tambang emas ilegal di lokasi dianggap turut menjadi pemicu tingginya angka kekerasan di daerah tersebut.
Kasatgas Humas Damai Cartenz Kombes Yusuf Sutejo awalnya menyebut ada 11 daerah di Papua yang rawan gangguan KKB. Yusuf tidak merinci daerah-daerah yang dimaksud, namun Yahukimo disebut wilayah paling rawan.
“Nomor 1 Yahukimo. Yahukimo inikan banyak memancing orang karena ada tambang emas itu. Jadi banyak orang dari luar daerah terutama dari Sulawesi, yang melakukan penambangan ilegal di kawasan Yahukimo,” ungkap Kombes Yusuf Sutejo dalam keterangannya, Rabu (24/12/2025).
Yusuf menjelaskan, lokasi tambang emas ilegal itu berada di daerah pedalaman Yahukimo. Titiknya sulit dijangkau melalui jalur darat.
“Tapi dari titik kota Dekai-nya sendiri, ibu kota kabupaten Yahukimo, ke lokasi tambang itu butuh waktu berhari-hari kan. Kalaupun ada jalan tetapi banyak terputus, jembatan juga terputus,” paparnya.
Dia lantas menyinggung keberadaan tambang emas ilegal di Distrik Seradala, Yahukimo. Wilayah itu hanya bisa dijangkau menggunakan perahu kecil atau ketinting.
“Itu memang sangat-sangat jauh di pedalaman, itu ditempuh dengan ketinting, perahu kecil. Itupun banyak para penambang datangnya bukan dari Yahukimo, tapi masuk dari Asmat sampai ke daerah Seradala,” paparnya.
Distrik Seradala sempat menjadi sasaran teror KKB pada 20-21 September 2025. Serangan KKB kala itu mengakibatkan 7 pendulang emas tewas akibatkan diserang menggunakan senjata api hingga senjata tajam.
Jenazah korban pun dievakuasi secara bertahap karena akses yang sulit dijangkau. Para jasad korban dievakuasi menggunakan helikopter.
“Waktu kita evakuasi (korban KKB) di Seradala itu naik heli saja dari Dekai ke lokasi 40 menit naik heli. Apalagi jalan kaki atau kendaraan umum,” tutur Yusuf.
Menurut Yusuf, geografis wilayah Papua masih menjadi tantangan aparat dalam penegakan hukum terhadap KKB. Infrastruktur jalan maupun jembatan menyulitkan aparat menjangkau lokasi yang diserang KKB.
“Iya, geografis terutama, infrastruktur jalan terutama yang putus,” ungkap Yusuf.
Sebelumnya diberitakan, Satgas Operasi Damai Cartenz menangkap 45 anggota KKB sepanjang 2025. Dari data tersebut, 20 orang ditetapkan tersangka dan ada 15 pelaku lainnya tewas ditembak mati karena melakukan perlawanan.
“Hasil dari upaya penegakan hukum itu yang melakukan perlawanan kepada kita itu ada 15 orang yang akhirnya kita lumpuhkan dan meninggal dunia,” ungkap Yusuf.
Dari hasil penegakan hukum itu, aparat menyita 29 pucuk senjata api 4.194 butir amunisi, 45 magasin, 2 buah bahan peledak, hingga senjata tajam termasuk panah ada 93 buah. Selain itu ada 57 lembar dokumen yang diamankan.
“Lalu ada beberapa markas yang telah kita duduki. Markas yang kita duduki ini termasuk kita bergabung juga dengan aparat TNI melalui satgas yang ada, kurang lebih ada 14 lokasi markas,” jelasnya.







