Harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) atau bahan pangan secara umum dapat bergeser tiap hari. Perubahan harga tersebut mesti diketahui masyarakat luas agar dapat merencanakan pengeluaran dengan tepat.
Dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia pada Jumat (19/12/2025) pukul 12.19 WIB, 2 bahan pangan kembali turun, yakni cabai merah keriting dan cabai rawit merah. Lainnya tidak mengalami pergeseran harga.
Cabai merah keriting hari ini dibanderol Rp 56.250 per kilogram, lebih murah 6,25% dibanding harga kemarin, yakni Rp 60.000. Penurunan ini adalah yang ketiga dalam lima hari terakhir. Adapun di tingkat nasional, reratanya Rp 59.200/kg.
Senada dengan cabai merah keriting, rawit merah kembali longsor. Tak tanggung-tanggung, harganya anjlok hampir 10 ribu rupiah, terhitung dari Rp 63.250 menjadi Rp 53.750 sekilo. Ini adalah harga terendah rawit merah sejak Desember 2025 dimulai.
Bagaimana dengan rerata harga di semua provinsi? Grafik PIHPS menunjukkan penurunan lebih dari 4.000 rupiah, dari 74.800 menjadi Rp 70.450/kg. Provinsi dengan harga paling tinggi adalah Papua Barat (Rp 137.500), sedangkan yang terendah Sulawesi Barat (Rp 46.250).
Sebelumnya, pada 1 Desember 2025 lalu, satu kilogram rawit merah mendadak meroket 33% jadi Rp 60.000. Angkanya kemudian terus naik hingga mencapai level Rp 84.500 per kilogram pada 8 Desember. Usai menyentuh level tertinggi itu, rawit merah perlahan-lahan turun.
Perlu dipahami bahwasanya PIHPS menggunakan rata-rata harga dari Pasar Beringharjo dan Kranggan untuk basis datanya. Perubahan lengkap sembako Jogja hari ini 19 Desember 2025 dapat infoers simak via poin-poin berikut.
Perlu dicatat, harga final PIHPS tersedia pada hari kerja setiap pukul 13.00 WIB. Dalam kondisi tertentu, waktu update data final mungkin lebih lama.
Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul ‘Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah’ memberi rincian penyebab berupa faktor internal dan eksternal fluktuatifnya harga sembako. Ini rinciannya:
Ketersediaan bahan pokok di pasaran sangat memengaruhi harga. Contohnya, bila kondisi cuaca buruk sehingga gagal panen terjadi, maka harga akan melambung. Sebaliknya, jika jumlahnya melimpah, maka harga di pasaran turun.
Pengiriman bahan pokok menuju pasar merupakan salah satu faktor penentu. Semakin mahal biaya distribusi, semakin mahal pula harga yang dipatok pedagang. Fluktuasi harga rerata suatu bahan pangan juga memengaruhi karena pedagang tentu membutuhkan laba.
Jumlah pemasok bahan pangan yang sedikit berakibat naiknya harga karena langka. Sebaliknya, ketika pemasok lebih banyak dibandingkan pedagang, harga turun.
Para pedagang akan menaikkan harga bahan pangan jika permintaan lebih banyak ketimbang penawaran. Sementara itu, penawaran tinggi dengan permintaan rendah menyebabkan harga turun. Konsep permintaan-penawaran ini dipengaruhi besar-kecilnya kebutuhan pembeli terhadap bahan pangan terkait.
Faktor kelima adalah jumlah pedagang yang menjual komoditas sama alias pesaing. Jika tidak ada pesaing, pedagang cenderung menaikkan harga. Di sisi lain, persaingan pedagang yang ketat membuat harga bahan pangan cenderung menurun untuk memenangkan konsumen.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Jumat, 19 Desember 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.







