7 Contoh Pidato Sumpah Pemuda di Sekolah Singkat-Panjang yang Penuh Makna baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Pidato menjadi salah satu hal yang tidak terpisahkan dalam setiap peringatan Hari Sumpah Pemuda di sekolah. Melalui pidato Sumpah Pemuda ini, para siswa dan guru dapat mengekspresikan semangat nasionalisme dan persatuan.

Pidato Sumpah Pemuda di sekolah dapat disampaikan dalam berbagai kegiatan, mulai upacara bendera, lomba pidato siswa, atau acara peringatan di aula sekolah. Dengan gaya penyampaian yang penuh semangat, pidato ini diharapkan mampu menginspirasi seluruh peserta didik agar terus menjaga persatuan, menghargai perbedaan, dan berkontribusi positif bagi bangsa.

Isi pidato Sumpah Pemuda dapat membahas tentang sejarah, kondisi pemuda saat ini, hingga peran pemuda dalam membangun masa depan Indonesia. Agar menggugah antusias para pendengar, pidato sumpah pemuda sebaiknya disusun dengan semenarik mungkin.

Sebagai referensi, infoSulsel menyajikan contoh pidato Sumpah Pemuda singkat hingga panjang yang dirangkum dari berbagai sumber. Tidak hanya bagi guru, terdapat pula contoh pidato bagi siswa untuk dibawakan di panggung perlombaan.

Yuk, disimak!

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang terhormat Bapak/Ibu guru, dan saudara-saudari yang saya banggakan,

Hari ini, kita tidak berkumpul di sini tidak hanya untuk merayakan sejarah perjuangan para pemuda, melainkan juga mengenang tekad dan semangat juang yang tumbuh dari ikrar Sumpah Pemuda. Ya, Sumpah Pemuda yang dirumuskan dan digemakan oleh para pemuda pada 28 Oktober 1928.

Dalam pidato tersebut, pemuda Indonesia bersumpah untuk bersatu dan menjunjung tinggi bahasa, bangsa, dan tanah air Indonesia. Hari ini, kita merenungkan nilai-nilai luhur itu, mengingatkan diri kita sendiri tentang pentingnya persatuan dalam keragaman. Kita juga mesti merenungi dan menelaah arti dari bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa.

Sumpah Pemuda adalah tonggak bersejarah yang mengilhami perjuangan Indonesia menuju kemerdekaan. Prosesnya tentu tidak mudah. Bangsa Indonesia telah melewati berbagai tantangan di masa penjajahan. Namun, semangat pemuda yang tak kenal lelah terus menguatkan bangsa untuk bersatu demi mencapai kemerdekaan. Pemuda adalah tonggak perubahan, pendorong inovasi, dan penjaga nilai-nilai kebangsaan.

Hari ini, mari kita sambut peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan semangat kebersamaan, semangat untuk terus memajukan bangsa, serta menjaga kebhinekaan kita. Jadikanlah Sumpah Pemuda sebagai pengingat bahwa persatuan, bahasa, dan bangsa, adalah pondasi negara kita.

Mari kita jadikan semangat Sumpah Pemuda sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga persatuan yang kita terapkan bisa memberikan dampak terhadap bangsa dan negara. Dirgahayu, Hari Sumpah Pemuda! Mari kita bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Teman-teman yang saya banggakan.

“Pemuda adalah harapan bangsa,” demikian kata orang bijak. Kenyataannya, memang demikian. Masa depan bangsa dan negara berada di tangan para pemuda.

Bagaimana keadaan bangsa dan negara kita pada masa yang akan datang? Itu dapat dilihat dari bagaimana kegiatan para pemuda masa sekarang. Jika para pemuda sekarang sudah mempersiapkan diri, giat belajar, tekun berlatih, dan bekerja keras maka masa depan bangsa dan negara kita cerah. Ada harapan besar untuk menjadi bangsa dan negara yang maju. Sebaliknya, jika para pemuda sekarang berpangku tangan, bermalas-malasan, dan berhura-hura, apalagi suka mabuk-mabukan maka masa depan bangsa dan negara kita suram.

Bahkan, negara kita bisa hancur berkeping-keping dan tinggal nama saja dalam buku-buku sejarah. Sungguh sangat menyedihkan jika hal itu benar-benar terjadi.

Kita harus menyadari hal tersebut sebagai generasi muda, generasi penerus, yang kelak bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa dan negara. Kita harus mencegah kehancuran bangsa. Sebaliknya, kita harus berusaha sekuat tenaga memajukan bangsa. Hal ini sudah dicontohkan oleh para pemuda pada masa yang lalu. Para pemuda, terutama yang berpendidikan akan sangat prihatin terhadap keadaan bangsa kita yang terjajah. Mereka berpikir bagaimana caranya memajukan bangsa pada masa yang akan datang. Dari berpikir dan berusaha itu, mereka yang berasal dari berbagai daerah sepakat mengucapkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Peristiwa penting itu diperingati setiap tahun.

Sumpah pemuda adalah kebulatan tekad yang berisi tiga butir pernyataan. Butir pertama, berupa pengakuan bahwa ribuan pulau yang berjajar dari Sabang sampai Merauke merupakan satu kesatuan yang diberi nama tanah air Indonesia. Butir kedua, berupa pengakuan bahwa manusia yang mendiami ribuan pulau itu merupakan satu kesatuan yang bernama bangsa Indonesia. Butir ketiga, menyatakan menjunjung bahasa persatuan yang diberi nama bahasa Indonesia.

Dalam butir ketiga, memang tidak berupa pengakuan, melainkan menjunjung. Kata menjunjung dalam hal ini berarti bahwa bahasa Indonesia diletakkan dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa-bahasa daerah tetap diakui keberadaannya dan diberi peluang untuk digunakan dan dikembangkan oleh pemakainya. Misalnya, bahasa Jawa tetap digunakan dan dikembangkan oleh suku Jawa, bahasa Madura tetap digunakan dan dikembangkan oleh suku Madura. Demikian juga bahasa-bahasa daerah yang lain.

Alangkah bijaksananya para pemuda kita pada waktu itu. Alangkah cerdasnya para pemuda yang mengikrarkan kebulatan tekad itu. Dengan adanya Sumpah Pemuda yang berisi tiga butir kebulatan tekad itu, setiap penduduk yang mendiami berbagai pulau menyadari bahwa dirinya menjadi bagian dari satu kesatuan, yaitu Indonesia. Sumpah Pemuda menjadi perekat terbentuknya persatuan dan kesatuan. Persatuan itulah yang menjadi modal utama untuk memasuki gerbang kemerdekaan.

Modal persatuan itu sampai kini tetap diyakini keampuhannya. Oleh karena itu, bangsa Indonesia tetap berupaya untuk menjaga per-satuan itu. Kita sebagai generasi muda juga harus tetap berusaha menjaga persatuan. Pada kenyataannya, meskipun kita tinggal di berbagai daerah, bahasa daerah kita berbeda, budaya daerah kita berbeda, tetapi kita tetap merasa menjadi satu kesatuan, yaitu bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia kini sedang berjuang menyongsong masa depan. Tantangan masa depan pasti lebih rumit dan lebih besar daripada sekarang. Oleh karena itu, mau tidak mau, suka tidak suka, sumber daya manusia berkualitas harus ditingkatkan. Untuk mengawali kehidupan bangsa masa yang akan datang, haruslah manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mencintai dan bertanggung jawab atas kemajuan bangsa dan negaranya. Selain itu, harus berdisiplin dan mempunyai semangat juang, tidak mudah menyerah, dan putus asa. Itulah sosok manusia berkualitas yang diperlukan untuk membangun bangsa dan negara yang sempat porak poranda, mengkhawatirkan, dan memprihatinkan ini. Manusia berkualitas sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan.

Oleh karena itu, Saudara-saudara, kita jangan terlena dengan syair lagu, “Bukan lautan, tapi kolam susu. Kail dan jala cukup menghidupimu”. Tidak bisa, Saudara-saudara. Di masa yang akan datang, kekayaan alam dan kesuburan tanah semakin berkurang. Sementara itu, ledakan penduduk akan terjadi. Kita tidak dapat lagi hidup hanya dengan mengandalkan kekayaan alam. Oleh karena itu, mulai sekarang kita harus bersiap-siap menghadapi masa depan dengan rajin belajar, giat berlatih, dan tekun bekerja.

Jangan bermalas-malasan, jangan terpengaruh ungkapan Jawa, “Ana dina ana upa“. Ungkapan ini akan menurunkan semangat kita karena artinya ‘meskipun bermalas-malasan, toh besok ada makanan yang dapat kita makan’. Kita tinggalkan ungkapan itu. Sebagai gantinya, kita tidak usah malu-malu menggunakan ungkapan bahasa Inggris ini, “Don’t delay till tomorrow of what you can do today”. Artinya, ‘jangan menunda sampai besok apa yang dapat kamu lakukan sekarang’. Kerjakan sekarang apa yang dapat kamu kerjakan sekarang sebab besok ada tugas dan pekerjaan lain. Don’t delay till tomorrow of what you can do today, jika tidak menunda-nunda waktu, tentu semua tugas dan pekerjaan dapat diselesaikan.

Oleh karena itu, kawan-kawan, kita harus belajar giat dan bekerja keras. Kita tidak perlu memperbesar perbedaan kita. Justru sebaliknya, kita harus memperbesar persamaan kita. Darah kita sama-sama merah. Tulang kita sama-sama putih dan kita juga mempunyai tekad sama, yaitu menjaga tetap tegaknya bendera kita merah putih sebagai lambang kejayaan bangsa kita.

Sekian.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera,
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.

Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru dan staf tenaga kependidikan,
Yang saya banggakan seluruh siswa dan siswi, generasi muda harapan bangsa.

Hari ini, kita berkumpul di halaman sekolah yang kita cintai ini bukan sekadar untuk melaksanakan rutinitas upacara. Kita hadir untuk mengenang sebuah momen bersejarah, yang telah menjadi tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia yaitu Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober.

Pada hari ini, 97 tahun yang lalu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul di Jakarta. Mereka datang bukan sebagai orang Jawa, Sumatera, Sulawesi, Papua, atau Kalimantan. Mereka datang sebagai satu kesatuan yaitu Pemuda Indonesia. Mereka membawa semangat kebangsaan, di tengah kondisi penjajahan yang sangat menekan, dan mereka bersatu dalam sebuah ikrar yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda:

Ikrar ini sederhana, namun luar biasa dalam dampaknya.
Dengan Sumpah Pemuda, sejarah Indonesia berubah arah.
Bangsa ini tidak lagi melihat perbedaan suku, agama, dan bahasa sebagai penghalang – tetapi sebagai kekayaan yang memperkuat semangat persatuan.

Anak-anakku sekalian yang saya cintai,

Saat ini kita tidak lagi berperang melawan penjajah seperti para pemuda dulu. Tapi tantangan zaman modern tidak kalah berat. Kita sedang berjuang melawan kemalasan, perpecahan, dan krisis identitas. Kita menghadapi arus informasi yang deras, media sosial yang kadang menyebar kebencian, serta gaya hidup yang membuat kita lupa akan nilai-nilai luhur bangsa.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Oleh karena itu, saya ingin bertanya kepada kalian semua –
Apakah kalian siap menjadi pemuda yang menjaga persatuan?
Apakah kalian siap menjadi pelajar yang membanggakan Indonesia dengan prestasi?

Apakah kalian siap menjaga sikap toleransi, saling menghargai teman yang berbeda agama, suku, dan pandangan?

Karena jika kalian bisa menjawab “siap” dengan tindakan nyata, maka semangat Sumpah Pemuda itu tidak pernah padam.

Anak-anakku,

Kita hidup di era digital, di mana segalanya bisa kita akses dari genggaman tangan. Tapi ingat, teknologi hanyalah alat. Jangan sampai kecanggihan teknologi justru membuat kita lupa jati diri. Jangan sampai media sosial merusak cara kita berkomunikasi dan bersikap. Gunakan teknologi untuk belajar, untuk berkarya, untuk membawa perubahan positif.

Menjadi pemuda Indonesia hari ini bukan hanya soal usia.
Tapi soal siapa yang mau bergerak, berpikir kritis, mencintai bangsa, dan tidak mudah menyerah.

Kalian semua adalah masa depan Indonesia.
Kelak, di antara kalian bisa jadi ada yang menjadi dokter hebat, insinyur, guru, pemimpin, bahkan Presiden. Tapi semua itu harus dimulai dari sekarang, dengan rajin belajar, bersikap jujur, bekerja keras, dan semangat gotong royong.

Jangan hanya bangga jadi pemuda saat tanggal 28 Oktober saja. Tapi buktikan setiap hari, bahwa kalian pantas menjadi penerus cita-cita para pemuda tahun 1928.

Bapak/Ibu Guru yang saya hormati,
Anak-anakku yang saya banggakan,

Mari kita jadikan momen Sumpah Pemuda ini sebagai pengingat bahwa bangsa ini dibangun oleh semangat persatuan. Mari kita rawat persatuan itu, kita jaga keutuhan bangsa ini dengan semangat belajar, berkarya, dan bersikap bijak dalam setiap tindakan.

Akhir kata,
Selamat Hari Sumpah Pemuda!
Mari kita kobarkan semangat,
Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh bersama untuk Indonesia yang lebih maju!

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi semuanya!

Yang terhormat Bapak dan Ibu Guru,
Serta teman-teman yang saya cintai.

Perkenalkan, nama saya (sebutkan nama).
Hari ini saya ingin menyampaikan pidato singkat tentang Hari Sumpah Pemuda.

Pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda dari seluruh Indonesia berkumpul dan mengucapkan Sumpah Pemuda. Mereka berkata “Satu Tanah Air, Tanah Air Indonesia”, “Satu Bangsa, Bangsa Indonesia”, dan “Satu Bahasa, Bahasa Indonesia”.

Walaupun mereka berbeda suku, berbeda daerah, bahkan berbeda bahasa, tapi mereka tetap bersatu demi Indonesia tercinta.

Kita sebagai anak-anak Indonesia, kita juga harus semangat dan bersatu. Kita boleh beda warna kulit, beda agama, atau beda bahasa daerah, tapi kita tetap satu, yaitu Indonesia.

Kita bisa menunjukkan semangat Sumpah Pemuda dengan rajin belajar, saling menghormati, tidak suka bertengkar, dan cinta tanah air.

Ayo, teman-teman!
Kita jadi pelajar yang hebat, sopan, dan penuh semangat!
Karena kita adalah pemuda-pemudi masa depan bangsa!

Selamat Hari Sumpah Pemuda!
Merdeka!

Sekian pidato dari saya,
Terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi, teman-teman, guru-guru, dan semua yang hadir di sini.

Hari ini, kita berkumpul untuk memperingati Sumpah Pemuda, sebuah momen bersejarah yang diperingati setiap 28 Oktober. Sumpah Pemuda bukan hanya sekadar sebuah kata-kata, tetapi merupakan janji dan semangat para pemuda untuk bersatu, berjuang, dan berkontribusi bagi bangsa Indonesia.

Pada tahun 1928, para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul dan mengikrarkan Sumpah Pemuda. Mereka berjanji untuk satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Janji ini lahir dari rasa cinta yang mendalam terhadap tanah air kita, meskipun mereka berasal dari suku dan budaya yang berbeda.

Teman-teman, saat ini kita adalah generasi penerus bangsa. Tugas kita adalah melanjutkan semangat Sumpah Pemuda. Kita harus bersatu dalam keragaman, menghargai perbedaan, dan saling mendukung satu sama lain. Kita juga perlu aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang bermanfaat, baik di sekolah, di masyarakat, maupun di lingkungan sekitar.

Mari kita tunjukkan rasa cinta kita kepada Indonesia dengan cara yang positif. Kita bisa belajar dengan giat, berprestasi, dan berkontribusi untuk lingkungan. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa yang lebih baik.

Di era digital saat ini, kita juga harus bijak menggunakan teknologi. Mari kita manfaatkan media sosial dan internet untuk menyebarkan hal-hal positif, serta menghindari penyebaran informasi yang tidak benar. Dengan cara ini, kita bisa menjadi pemuda yang inspiratif dan berpengaruh bagi lingkungan sekitar.

Akhir kata, mari kita semua meneguhkan semangat Sumpah Pemuda dalam diri kita. Kita adalah bagian dari sejarah dan masa depan bangsa ini. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan, demi Indonesia yang lebih baik.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Assalamu’alaikum wr.wb.

Yang kami terhormat bapak kepala sekolah,
Yang Kami hormati bapak wali kelas, bapak dan ibu guru, dan juga teman-teman semua yang saya cintai.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada kita semua, sehingga pada kesempatan yang baik ini kita dapat berkumpul bersama di tempat ini, ber-muwajahah di tempat ini. Tidak lupa juga, shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada sahabat-sahabatnya, juga kepada para tabi’it dan tabi’atnya, dan kepada kita semuanya selaku umatnya yang patuh terhadap semua ajaran-ajarannya. Amin.

Bapak/Ibu dan teman-teman sekalian, sebelumnya marilah kita sebagai generasi penerus kiranya perlu merenungi kembali makna dari sumpah pemuda dengan jiwa dan semangat kebangsaan serta rasa sosialisme yang tinggi. Tapi apakah ikatan kita sebagai sebuah bangsa sudah kuat dan kokoh? Ini perlu jadi renungan para tokoh bangsa. Ketika tanah air ini aman-aman saja, apakah semangat nasional jadi luntur, semangat kebangsaan kita ikut menjadi pudar?

Bapak/Ibu juga teman-teman sekalian, Sudah bukan menjadi rahasia umum, kalau kebangkitan atau kemerosotan sebuah bangsa sangat dipengaruhi oleh semangat pemuda-pemudanya di setiap negara tersebut. Ada banyak sejarah yang membuktikan ketika kekuatan para pemuda yang bersatu padu dapat menggulingkan kekuasaan yang sangat kokoh sekalipun.

Teman-teman sekalian, kita juga tidak bisa menutup mata dari kondisi sekarang ini yang begitu sangat memprihatinkan, dimana kita sering melihat di berbagai media, baik cetak maupun elektronik, banyak para pemuda bentrok karena perbedaan paham. Banyak generasi muda yang mencoreng dirinya sendiri sebagai penerus bangsa dengan melakukan hal-hal yang tidak berguna dan dilarang oleh agama maupun hukum, seperti pecandu narkoba, dan bertindak semaunya tanpa berpikir rasional dan bertindak tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan dari tindakannya itu.

Banyak alasan yang mereka kemukakan sebagai pembelaan diri, tetapi sebagai kaum pemuda yang menjadi harapan bangsa seharusnya selalu melihat ke depan dengan segala kemampuannya dan berusaha dengan sebaik mungkin agar bisa menjadi kebanggaan baik di dalam keluarga maupun lingkungannya, juga mengabdi kepada agama dan bangsa.

Teman-temanku sekalian, sudah sewajarnya bila kita sebagai generasi penerus membenahi kembali tatanan kebangsaan yang sekarang sudah mulai luntur ini, marilah kita sebagai pemuda, menyusunnya kembali agar bangsa ini tidak menjadi lebih hancur lagi. Marilah kita junjung kembali demokrasi kita yang sudah mulai luntur dengan bersatu padu membangun kembali bangsa ini agar tercipta kembali kerukunan yang dulu pernah menjadi satu kebanggaan bangsa ini. yaitu rukun serta sopan santun dan bergotong royong. Maka dari itu, marilah kita sudahilah semua kegiatan-kegiatan yang dapat merusak diri kita sendiri, Jauhi semua hal-hal yang dilarang oleh agama maupun hukum.

Teman-temanku sekalian, sebagai wujud syukur kita kepada Sang Maha Pencipta. Berikanlah hak-hak anak cucu kita berupa warisan yang berupa hasil perbuatan kita di masa muda
sekarang ini, yang tentunya akan memberikan satu kenyamanan bagi penerus-penerus kita kelak.

Bapak/Ibu dan teman-teman sekalian, terima kasih atas semua perhatiannya.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Itulah contoh pidato Sumpah Pemuda yang bisa dijadikan referensi. Semoga bermanfaat!

Pidato Sumpah Pemuda di Sekolah yang Singkat #1

Pidato Sumpah Pemuda di Sekolah yang Panjang #2

Pidato Sumpah Pemuda untuk Kepala Sekolah #3

Pidato Sumpah Pemuda di Sekolah untuk Anak SD #4

Pidato Sumpah Pemuda di Sekolah untuk Anak SMP #5

Pidato Sumpah Pemuda di Sekolah untuk Anak SMA #6

Pidato Sumpah Pemuda di Sekolah PDF #7

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *