Pemerintah menargetkan pembangunan jalur kereta api 12.100 km hingga 2030 mendatang. Di tahun depan, pembangunan jalur kereta api ditargetkan 600 kilometer.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, target tersebut sejalan dengan arahan dari Presiden Prabowo Subianto. Pembangunan rel kereta api dilakukan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah.
“Hari ini kurang lebih KAI beroperasi di atas 7.000 kilometer panjang rel kereta, dan targetnya sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto, kita ingin mereaktivasi hingga 12.000 kilometer rel kereta di seluruh wilayah,” kata AHY di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, dikutip infoFinance (23/12/2025).
Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin mengatakan, reaktivasi maupun pembangunan rel kereta baru akan dilakukan secara bertahap. Diharapkan target keseluruhannya rampung setidaknya di 2029.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Kita kejar (di tahun depan) sekitar 500-600 km. Kita harus mulai dong (segera). Diperintahkan sama Pak Prabowo kan sampai 12.000. Ya, berarti ya itu (sampai 2029),” ujar Bobby.
Bobby menjelaskan, pihaknya memiliki titik-titik prioritas untuk reaktivasi jalur kereta. Hal ini khususnya pada jalur-jalur yang padat kendaraan bermotor.
Beberapa di antaranya yang menjadi prioritas utama ialah jalur Cianjur-Bandung. Kemudian juga jalur Bandung ke arah selatan, melewati Soreang ke Ciwidey.
“Itu prioritas pertama kita dulu. Itu yang akan kita reaktivasi dulu. Trasenya itu adalah trasenya, groundkaart-nya adalah groundkaart (lahan negara yang dikelola) KAI,” kata dia.
Sebagai informasi, target pengoperasian jalur kereta sepanjang 12.100 km ini akan tersebar di lima pulau Indonesia. Lima pulau tersebut yakni, Jawa-Bali sepanjang 6.800 km, Sumatera 2.900 km, Kalimantan 1.400 km, Sulawesi 500 km, dan Papua 500 km.







