Puluhan ribu umat Kristiani memadati Gereja Bethany Nginden Surabaya untuk mengikuti ibadah Natal pada Kamis (25/12/2025) malam. Antusiasme jemaat sudah terlihat sejak sore hari, bahkan sebelum pintu gereja dibuka.
Pendeta Edwin Montolalu, perwakilan Humas Gereja Bethany mengatakan, jemaat mulai berdatangan sejak pukul 15.30 WIB. Padahal, pintu gereja saat ibadah Natal biasanya baru dibuka pada pukul 16.00 WIB.
“Puji Tuhan tadi jemaat begitu antusias sehingga jam 15.30 WIB sudah pada antre. Jadi tadi kami bukakan lebih awal,” ucap Pdt. Edwin kepada infoJatim, Kamis (25/12/2025).
Perayaan Natal di Bethany Nginden memang hanya digelar sekali, yakni pukul 18.30 WIB. Untuk itu, banyak jemaat yang berbondong-bondong sejak sore agar bisa mendapatkan kursi ternyaman.
Berdasar pantauan infoJatim di lokasi pukul 16.47 WIB, kursi-kursi di lantai satu mulai padat, lalu jemaat yang baru datang diarahkan menuju lantai dua. Selang satu jam setelahnya, semua kursi sudah ada pemiliknya dan kursi-kursi tambahan mulai ditata. Dalam hitungan menit, Gereja Bethany Nginden dipenuhi kurang lebih 30.000 jemaat yang antusias untuk beribadah.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak turut hadir dan memberikan sambutan mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Emil menyampaikan pesan kebersamaan serta memastikan bahwa pemerintah hadir untuk mendukung pelaksanaan ibadah Natal agar berjalan aman, lancar, dan khidmat.
Perayaan tahun ini mengusung tema iman, pengharapan, dan kasih. Tema tersebut menjadi pesan utama yang mengajak jemaat untuk tetap percaya, berharap, dan meneguhkan kasih dalam menjalani kehidupan ke depan yang penuh ketidakpastian.
“Kita tidak perlu takut dalam menjalani hidup ini. Tetap percaya, tetap berpengharapan oleh karena kasih Kristus yang malam ini kita rayakan bersama-sama,” pesan
Pdt. Edwin.
Rangkaian ibadah lebih banyak menggunakan orkestra. Sedangkan tampilan yang disajikan merupakan hasil kolaborasi jemaat dari berbagai usia. Ada pula tampilan istimewa pada salah satu lagu pujian “Joy To The World” yang diiringi permainan gendang oleh sejumlah anak muda yang mengenakan kain daerah Papua.
Menjelang penutupan, digelar prosesi penyalaan lilin. Puluhan ribu lilin menyala serentak di dalam gereja. Suasana doa pun menjadi khidmat dan penuh penghayatan.
Pdt Edwin menitipkan pesan Natal agar umat Kristiani dan masyarakat seluruh Indonesia merayakannya sebagai perayaan damai dan kasih.
“Mari kita sebagai satu bangsa, setanah air Indonesia, merayakan Natal sebagai damai, cinta, dan bukti kasih Allah yang datang ke dunia, bukan untuk satu kelompok, tetapi untuk seluruh umat manusia,” ujarnya.









