Pemilik kios bernama Nurdi (53) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, diserang tiga orang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) menggunakan parang. Korban menderita luka tikaman di dagu.
“Peristiwa penikaman terhadap seorang warga pendatang bernama Nurdi,” ujar Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani kepada wartawan, Senin (3/11/2025).
Peristiwa itu terjadi di Jalan Elite, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada Sabtu (1/11) pukul 15.50 WIT. Polisi langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, korban mengalami luka tusuk pada dagu sebelah kanan serta goresan luka di bagian leher belakang,” kata Faizal.
Faizal menuturkan korban dalam kondisi sadar dan telah mendapat perawatan di RSUD Dekai. Dari hasil penyelidikan, diketahui tiga orang pelaku yang tidak dikenal sempat mendatangi kios korban pada siang hari.
“Ketiganya kembali mendatangi kios milik korban pada sore hari dengan membawa jerigen kosong berpura-pura hendak membeli bensin. Karena mengenali salah satu dari mereka, korban membuka pintu kios untuk melayani,” jelasnya.
Lanjut Faizal, anak korban inisial NA (23) kemudian mendengar keributan di depan kios. NA lantas bergegas ke kios dan menemukan ayahnya sudah tergeletak bersimbah darah.
“Seorang saksi NA, yang merupakan anak korban, mendengar suara gaduh dari arah kios dan mendapati ayahnya sudah tergeletak bersimbah darah di dalam kios,” bebernya.
Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Adarma Sinaga menegaskan tindakan kekerasan terhadap warga sipil tidak akan dibiarkan. Polisi masih melakukan pendalaman dan mengejar para pelaku yang terekam CCTV.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
“Berdasarkan hasil analisis awal, kejadian semacam ini kerap dilakukan oleh simpatisan maupun KKB Kodap XVI Yahukimo dengan tujuan menciptakan gangguan keamanan di wilayah tersebut,” katanya.
“Situasi di Kabupaten Yahukimo saat ini dilaporkan tetap aman dan terkendali di bawah pengawasan personel gabungan Satgas Ops Damai Cartenz dan Polres Yahukimo,” lanjutnya.
