20 Sekolah Garuda Baru Akan Dibangun di Indonesia Hingga 2029

Posted on

Sebanyak 20 Sekolah Garuda baru akan dibangun di berbagai penjuru Indonesia hingga 2029. Peninjauan ke berbagai daerah masih berlangsung tahun ini.

Sebagai salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC/Quick Win) Presiden Prabowo Subianto untuk mengembangkan talenta sains dan teknologi Indonesia, Sekolah Garuda terutama akan dibangun pada daerah-daerah yang belum memiliki SMA unggulan.

Sementara itu, pendaftaran siswa baru Sekolah Garuda akan dibuka mulai 2026 untuk semua anak se-Indonesia yang akan menginjak jenjang SMA. Di sekolah berasrama berkonsep pre-university ini, mereka akan belajar dengan pendekatan berbasis sains, teknologi, teknik, dan matematika (science, technology, engineering, and mathematics/STEM) dan disiapkan lanjut ke pendidikan tinggi terbaik dunia, baik di dalam maupun luar negeri.

Sejumlah titik yang ditetapkan sebagai lokasi Sekolah Garuda yakni Belitung Timur di Kepulauan Bangka Belitung, Soe di Nusa Tenggara Timur, Nabire di Papua Tengah, dan Konawe Selatan di Sulawesi Tenggara.

Meninjau calon-calon lokasi Sekolah Garuda, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie mengatakan sempat berdebar-debar lantaran kapal timnya mogok di tengah laut.

Pengalaman tersebut ia alami saat mengunjungi Wakatobi, salah satu calon titik Sekolah Garuda di Sulawesi Tenggara yang kini tidak jadi dipilih.

Berjarak 9,5 jam dari Kendari, timnya saat itu naik kapal ferry umum, jalan darat, lalu dilanjutkan dengan naik speed boat.

“Dan speed boat-nya ini lewat laut lepas. Dan itu kita pakai dua speed boat karena satu speed boat itu nggak cukup. Dan sayangnya speed boat yang satu di tengah-tengah jalan mesinnya mogok, di tengah-tengah jalan, masuk di tengah laut,” ucapnya dalam wawancara khusus dengan infoEdu di kantornya, Jakarta, Jumat (18/7/2025).

“Jadi, iya itu deg-degan sekali. Yang di situ kita juga, kita nyampe dari pulau, harus dikirim balik untuk menjemput mereka di tengah lautan. Nah ini sudah pada berdoa berdasarkan kepercayaan masing-masing waktu itu. Tapi kita senang sekali mengunjungi daerah,” tuturnya.

Stella menjelaskan, Sekolah Garuda dirancang untuk memberikan layanan berkualitas tinggi pada daerah-daerah yang belum memiliki sekolah sejenis, termasuk pada daerah dengan indeks pembangunan manusia (IPM) rendah. Untuk itu, Sekolah Garuda tidak dibangun di kota besar.

Berdasarkan laman Kemdiktisaintek, sejumlah calon lokasi Sekolah Garuda yang sudah ditinjau antara lain di Kecamatan Tondano Selatan, Kecamatan Tomohon Tengah, dan dua desa di Kecamatan Langowan Barat di Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Sementara itu di Kalimantan Utara, titik yang ditinjau antara lain kawasan Bukit belakang Kantor DPRD dan wilayah Jelarai Selor di Kabupaten Bulungan.

“Yang belum dan kayaknya gak akan itu cuma naik helikopter dan itu belum. Tapi semua sudah dijalani. Hiking, naik motor, naik pick up, naik ferry, naik speed boat,” ucapnya.

Sejumlah universitas juga menjadi tujuan kunjungan pada peninjauan Sekolah Garuda. Stella menjelaskan, Sekolah Garuda pada hakikatnya melibatkan universitas, baik dari perencanaan sampai pelaksanaannya.

“Sehingga saya juga sekalian belajar lagi dengan seksama, riset-riset dan belajar di universitas. Jadi senang sekali setiap kita mengunjungi Sekolah Garuda, kita sudah beruniversitas,” ucapnya.

Di Kaltara, salah satu provinsi yang direncanakan menjadi lokasi Sekolah Garuda selanjutnya, Kemdiktisaintek mengunjungi Universitas Borneo Tarakan (UBT) dan Universitas Kaltara (Unikaltar) di Tanjung Selor.

Terpisah, Stella pada wartawan, Sabtu (17/5/2025) lalu menjelaskan siswa Sekolah Garuda dapat berkolaborasi dengan dosen di perguruan tinggi di daerahnya untuk melaksanakan penelitian yang dapat diterapkan dan bermanfaat untuk masyarakat setempat.

Sebagai contoh, siswa Sekolah Garuda di Soe, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang melihat melimpahnya produksi alpukat di daerah sekitar sekolahnya dapat merespons masalah oversupply buah. Dalam kerangka pengabdian pada masyarakat, siswa dapat belajar menggagas ide solutif sesuai kapasitasnya.

Kapal Mogok di Tengah Laut

Kunjungi Universitas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *