13 Jenazah Korban Banjir Bandang-Longsor di Pegunungan Arfak Teridentifikasi

Posted on

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes dan Tim INAFIS Polda Papua Barat berhasil mengidentifikasi 13 jenazah korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat. Satu jenazah yang baru ditemukan belum dikenali.

“Tim DVI dan tim INAFIS Polda Papua Barat telah berhasil mengidentifikasi 13 dari 14 jenazah korban bencana yang diterima di kamar jenazah RS Bhayangkara Polda Papua Barat,” kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo kepada wartawan, Jumat (23/5/2025).

Dia mengatakan tim DVI dan INAFIS mengidentifikasi jenazah para korban dengan menggunakan data sekunder ante mortem, data primer post mortem sidik jari inafis, dan data sekunder post mortem.

Lebih lanjut, Benny mengungkapkan satu korban yang belum teridentifikasi adalah yang baru ditemukan pada Jumat (23/5). Total 16 korban tewas telah ditemukan akibat bencana alam tersebut.

“Hasil pencarian korban hari ini sebanyak 1 korban, yang kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda Papua Barat untuk diidentifikasi. Total korban tanah longsor yang sudah ditemukan sebanyak 16 korban, dengan 3 korban jiwa masih belum ditemukan,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, banjir bandang dan tanah longsor menerjang Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak pada Jumat (16/5). Tim SAR gabungan kemudian dikerahkan ke lokasi melakukan penyisiran untuk mencari korban yang masih hilang.

“Mayoritas korban beralamat di Kampung Muara Prafi dan Kampung Sembab, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari,” tutur Kepala Basarnas Manokwari, Yefri Sabaruddin dalam keterangannya, Minggu (18/5).

Berikut daftar 13 korban yang telah teridentifikasi:

1. Yoseph Emilianus Efrem
2. Porman Takaliumang
3. Okden Okte
4. Joni Rahawari
5. Oce Takaliumang
6. Laurensius Denilson Armanto
7. George Takaliumang
8. Oktavianus Petrus Alwandi
9. Yan Leo
10. Robertus Edison Nurak
11. Reki Wote
12. Melkianus Isbi
13. HarisoenTampil